Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Kamis, 16 Desember 2010

Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama)

Pendahuluan

Di dalam negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian termasuk juga perkawinan. Perkawinan termasuk erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum.

Pegawai Pencatat Nikah (PPN) mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia (UU No.22 Tahun 1946 jo UU No. 32 Tahun 1954) sampai sekarang PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap KUA Kecamatan.

Masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan sebagai berikut :

Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling cinta/setuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui/merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21 tahun .
Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan).
Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dsb.
Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkaan calon mempelai supaya memeriksakan kesehatannya dan kepada calon mempekai wanita diberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid.
A. Pemberitahuan Kehendak Nikah

Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang yang hendak menikah memberitahukan kehendaknya kepada PPN yang mewilayahi tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebelum akad nikah dilangsungkan. Pemberitahuan Kehendak Nikah berisi data tentang nama kedua calon mempelai, hari dan tanggal pelaksanaan akad nikah, data mahar/maskawin dan tempat pelaksanaan upacara akad nikah (di Balai Nikah/Kantor atau di rumah calon mempelai, masjid gedung dll). Pemberitahuan Kehendak Nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai, wali (orang tua) atau wakilnya dengan membawa surat-surat yang diperlukan :

I. Perkawinan Sesama WNI

Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing 1 (satu) lembar.
Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai minimal Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui RT, RW dan Lurah setempat.
Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.
Pas photo caten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar, bagi anggota ABRI berpakaian dinas.
Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Akta Cerai dari Pengadilan Agama, jika Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat.
Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :
Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;
Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;
Laki-laki yang mau berpoligami.
Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 tahun baik caten laki-laki/perempuan.
Bagi caten yang tempat tinggalnya bukan di wilayah Kec. Pasar Minggu, harus ada surat
Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.
Bagi anggota TNI/POLRI dan Sipil TNI/POLRI harus ada Izin Kawin dari Pejabat Atasan/Komandan.
Bagi caten yang akan melangsungkan pernikahan ke luar wilayah Kec. Pasar Minggu harus ada Surat Rekomendasi Nikah dari KUA Kec. Pasar Minggu.
Kedua caten mendaftarkan diri ke KUA Pasar Minggu sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan Pernikahan. Apabila kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat Pasar Minggu.
Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 s/d 10 harus melampirkan foto copy Akte kelahiran dan status kewarganegaraannya (K1).
Surat Keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa bagi mereka yang tidak mampu.
II. Perkawinan Campuran

Akte Kelahiran/Kenal Lahir
Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
Surat Keterangan Model K II dari Dinas Kependudukan (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
Tanda lunas pajak bangsa asing (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
Keterangan izin masuk sementara (KIMS) dari Kantor Imigrasi
Foto Copy PasPort
Surat Keterangan dari Kedutaan/perwakilan Diplomatik yang bersangkutan.
Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penterjemah resmi.
B. Pemeriksaan Nikah

PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas –berkas yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami, calon istri dan wali nikahnya yang dituangkan dalam Daftar Pemeriksaan Nikah (Model NB).

Jika calon suami/istri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C. Pengumuman Kehendak Nikah

Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah (model NC) pada papan pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan tempat tinggal masing-masing calon mempelai.

PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lampau 10 hari kerja sejak pengumuman, kecuali seperti yang diatur dalam psl 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri, maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon

dispensasi kepada Camat selanjutnya Camat atas nama Walikota/Bupati memberikan dispensasi.

D. Pelaksanaan Akad Nikah

1.Pelaksanaan Upacara Akad Nikah :

di Balai Nikah/Kantor
di Luar Balai Nikah : rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll.
2.PemeriksaanUlang :

Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPN /Penghulu terlebih dahulu memeriksa/mengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan administrasinya kepada kedua calon pengantin dan walinya untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di kantor atau apabila ada perubahan data dari hasil pemeriksaan awal. Setelah itu PPN/ Penghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat.

3.Pemberian izin

Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu minta/memberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak berstatus janda.

4. Sebelum pelaksanaan ijab qobul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat

5. Akad Nikah /Ijab Qobul

6. Pelaksanaan ijab qobul dilaksanakan sendiri oleh wali nikahnya terhadap calon mempelai pria, namun apabila karena sesuatu hal wali nikah/calon mempelai pria dapat mewakilkan kepada orang lain yang ditunjuk olehnya.

7. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah.

8. Pembacaan Ta’lik Talak

9. Penandatanganan ikrar Ta’lik Talak

10. Penyerahan maskawin/mahar

11. Penyerahan Buku Nikah/Kutipan Akta Nikah.

12. Nasihat perkawinan

13. Do’a penutup.

Prosedur Rujuk di KUA

Proses pencatatan rujuk adalah sebagai berikut :

Orang yang akan rujuk, harus datang bersama istrinya ke Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri, dengan membawa dan menyerahkan surat-surat sebagai berikut :

Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) masing-masing 1 (satu) lembar.
Surat Keterangan untuk rujuk dari Kepala Desa/Lurah tempat berdomisili (blanko model R1).
Akta Cerai asli beserta lampiran putusan dari Pengadilan Agama.
Sebelum rujuk dicatat akan diperiksa terlebih dahulu :

Apakah suami yang akan merujuk itu memenuhi syarat-syarat rujuk.
Apakah rujuk yang akan dilakukan itu masih dalam masa iddah talak raj’i.
Apakah perempuan yang akan dirujuk itu bekas istrinya.
Apakah ada persetujuan bekas istri.
By Mutohar Alwi, S. Ag (Penghulu/admin Web KUA Kec. Pasar Minggu)

Kumpulan Do’a Untuk Calon Penganten


Yang sudah mau pada nikah ada sedikit kumpulan do’a untuk para calon penganten, saya tulis dari berbagai sumber, mudah-mudahan bermanfaat.

1. Doa sebelum menikah semoga mendapatkan jodoh yang baik :

Q.S.26 (Asy-Syu’araa) ayat 83 :

رَبِّ هَبْ لِي حُكْماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
83. (Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah (agar aku menjadi orang yang bijaksana) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh”.


2. Doa saat menikah Q.S.17 (Al Isra’) ayat 80 :

رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلْطَاناً نَّصِيراً
80. “Ya Tuhan-ku, masukkanlah dengan cara yang baik dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara keluar yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”.

3. Doa sesudah menikah semoga semua urusan lancar Q.S.18 (Al Kahfi) ayat 10 :

… رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَداً
10. …..”Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”

4. Do’a akan bersenggama :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اَللََّهُمَّ جَـنِّـبْناَالشَّـيْطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّـيْطَانَ مَارَزَقْـتَـنَا
Artinya :

” Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami dari syaithon dan jauhkanlah syaithon dari (anak) yang Engkau karuniakan/berikan kepada kami”.

5. Do’a mohon dijadikan anak/janin yang akan lahir nanti laki-laki/perempuan :

Do’a ingin punya anak perempuan :
Dibaca oleh istri :

اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِيْ هَذِهِ ………. *) فَاجْعَلْهَا لِيْ مَرْأةً صَالِحَةً
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku dengan nama ……………………………………… maka jadikanlah berupa anak perempuan yang shalihah”.

Dibaca oleh suami :

اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ هَذِهِ ……….*) فَاجْعَلْهَا لِيْ مَرْأةً صَالِحَةً
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandungan istriku dengan nama ……………………………………… maka jadikanlah berupa anak perempuan yang shalihah”.

Do’a ingin punya anak lak-laki :
Dibaca oleh istri :


اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِيْ هَذِهِ ……….*) فَاجْعَلْهُ لِيْ ذَكَرًاصَالِحًا بِحَقِّ صَاحِبِ هَذاَ اْلإِسْمِ الشَّرِيْفِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku dengan nama ……………………………………. *) maka jadikanlah berupa anak laki-laki yang shalih dengan mendapatkan haknya nabi yang mempunyai nama yang mulia, yaitu sayyidina Muhammad SAW”.

Dibaca oleh suami :

اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ هَذِهِ ……….*) فَاجْعَلْهُ لِيْ ذَكَرًاصَالِحًابِحَقِّ صَاحِبِ هَذاَ اْلإِسْمِ الشَّرِيْفِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandungan istriku dengan nama ……………………………………. *) maka jadikanlah berupa anak laki-laki yang shalih dengan mendapatkan haknya nabi yang mempunyai nama yang mulia, yaitu sayyidina Muhammad SAW”.

Ket : *)/*)=Nama untuk calon anak

6. Do’a mohon diberikan keselamatan )dibaca oleh ibu yang sedang hamil) :

َاللََّهُمَّ احْفظْ وَلَدِيْ مَادَمَ فِيْ بَطْنِيْ وَاشْفِهِ اَنْتَ شَافٍ لاَشِفآء إلاَّشِفَاؤُكَ شِفآءً لاَ يُغَادِرُسَقَمًا اَللََّهُمَّ صَوِّرْهُ في بَطِْنيْ صوْرَ ةً حَسَنَـةً وثَبِّتْ قَلْبَـهُ إ يْمَانًابِكَ وَِبرَسُوْلِكَ، اَللََّهُمَّ اخْرجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِـْي سَهْلاً وَتَسْلِيْمًا، اَللََّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحاً كَامِلاً وَعَاقِلاً حَاذِقَاً عَالِماًعَامِلاً، اَللََّهُمَّ طوِّلْ عُمْرَهُ وصَحِّحْ جَسَدَهُ وحَسِّنْ خُلُوْقَهُ وَافْصَحْ لِسَانَهُ وَاَحْسِنْ صَوْرَتَهُ لِقِرَآءَةِالْقُرْآن وَالْحَدِيْث بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّي الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
“ Ya Allah jagalah anaku selama ada dalam kandunganku, sembuhkanlah dia (apabila ada penyakitnya), Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada obat (kesembuhan) kecuali obat (kesembuhan) yang datang dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan membawa penyakit, Ya Allah jadikanlah anak-anak yang ada dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus (tampan/cantik) dan tetapkanlah di dalam hatinya untuk senantiasa beriman kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah keluarkanlah anakku dari kandunganku pada waktu aku melahirkan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah anakku menjadi anak-anak yang sehat, sempurna, berakal, cerdas, alim mau mngamalkan ilmunya. Ya Allah berilah anakku umur yang panjang, badan yang sehat, akhlak (budi pekerti) yang baik, lisan yang fasih serta suara yang bagus untuk membaca Al Qur’an dan Hadits dengan mendapat berkahnya Nabi Muhammad SAW, segala puji hanyalah untuk Allah yang menguasai seluruh alam”.

7. Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil) Q.S.3 (Ali Imran) ayat 35 :

… رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
35….”Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu). karena itu terimalah (doaku) ini . Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Q.S.16 (An Nahl) ayat 78 :

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ
وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
78.dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

8. Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri, Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :


… رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَـنَا بِهِ وَاعْفُ عَنـَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
286………”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”


Q.S.25 (Al Furqan) ayat 74 :

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

74.”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan Jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.


Q.S.3 (Ali Imran) ayat 173 :

.. حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
173.: ………..“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.

Q.S.8 (Al Anfal) ayat 40 :

.. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
40. ………. Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong”.

وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيْمِ
“Tidak ada daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia”


9. Doa ibu yang sedang menyusui Q.S.26 (Asyu’ara) ayat 78 – 80 :

الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ ﴿٧٨﴾ وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ ﴿٧٩﴾ وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ ٨٠
78. “(Dia-lah Allah SWT) yang telah menciptakan aku, Maka Dialah yang menunjuki aku”,

79. “dan Dia-lah Tuhan yang memberiku makan dan minum”,

80. “dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.,

10. Do’a untuk ibu nifas :

Dalam keadaan nifas seorang ibu masih diperbolehkan membaca sholawat, istighfar, tasbih, tahmid dan tahlil.

Do’a untuk ibu nifas ketika istinja’ (cebok) :

اَللََّهُمَّ طَهِّرْ قَلِْبيْ مِنَ الـِّنفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ اْلفَوَاحِشِ
“Ya Allahbersihkan hati saya dari kemunafikan, dan bentengi kehormatan (kemaluan) ku dari kejahatan (penyakit)”.


11. Do’a untuk bayi yang baru lahir sesudah di adzankan :

- اُعِيْذُ هُ (هَا) بِالْوَاحِدِالصَّمَدِ مِنْ شَرِّكُلِّ ذِيْ حَسَدٍ
“Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon perlindungan-MU untuk anakku dari segala kejahatan orang yang hasad/dengki”.

Ket : هُ= jika bayinya laki-laki هَا = jika bayinya perempuan

- اَللََّهُمَّ اِنـِّي اُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ الـتَّآمَّةٍ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لآ مَّةٍ
“Ya Allah dengan segala kesempurnaan kalimat-MU, aku mohon perlindungan untuk anakku dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, dari gangguan semua binatang, dan dari gangguan pandangan mata yang dapat membawa akibat buruk kepada apa yang dilihatnya”.

Para Penghuni Surga

Ungkapan ashab al-jannah (para penghuni surga) dalam Al Quran disebut sebanyak 12 kali. Yang dimaksud dengan surga ialah yang ditetapkan Allah bagi orang-orang yang benar, bukan surga dunia sebagaimana dimaksudkan dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami uji mereka sebagaimana Kami uji penghuni -penghuni surga ……” Surga yang dimaksudkan oleh ayat ini adalah surga dunia. Ada pun pada ayat selain ini, surga yang dimaksud adalah surga yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba Nya yang saleh. Kata ashab al-jannah yang disebut 12 kali, sama dengan banyaknya Khalifah sepeninggal Rasulullah saw., sebagai mana disebutkan di dalam ayat-ayat berikut ini:

………Dan orang-orang beriman serta beramal saleh, mereka itu para penghuni surga (ashab al -jannah). (Al-Baqarah: 82)
………Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kemampuannya, mereka itulah para peng huni surga (ashab al-jannah). (Al-A’raf: 42).
3. Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru ……… (AI A’raf: 44)
……… Dan mereka menyeru penghuni surga (ashab al-jannah): “Limpahkanlah kepada kami sedikit air ……… (Al-A’raf: 50)
………Dan mereka tidak ditutup: debu hitam, tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga (ashab al-jannah). (Yunus: 26).
…… Dan merendahkan diri kepada Tukan mereka, mereka itu adalah para penghuni surga (ashab al-jannah) (Hud: 23).
Sesungguhnya para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (Yunus: 55).
Para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (AI-Furqan: 24)
…… dan Kami ampuni kesalakan-kesalahan mereka, bersama para penghuni surga (ashab aljannah) …… (Al-Ahqaf: 16)
Tiada sama penghuni neraka dengan penghuni surga (ashab al jannah). (Al-Hasyr: 20)
…… para penghuni surga (ashab al-jannah) itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)
…… Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru: “Salamun’alaikum” …… (Al-A’raf: 46)

Teks Ijab dan Qobul Nikah

TEKS ATAU BACAAN IJAB DAN QOBUL NIKAH BAHASA INDONESIA, BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS.

I . IJAB DAN QOBUL BAHASA INDONESIA.

Ijab :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ – اَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمِ - اَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّالله ُ- وَ اَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(Istighfar dibaca 3 kali)

SAUDARA/ANANDA _________________ BIN________________

SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN ENGKAU DENGAN _____________________YANG BERNAMA :_______________________

DENGAN MASKAWINNYA BERUPA : ______________________, TUNAI.

Qobul :

SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA

_______________ BINTI _______________

DENGAN MASKAWINNYA YANG TERSEBUT TUNAI.


II . IJAB DAN QOBUL BAHASA ARAB.
Ijab :
اَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ * بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِِِ الرَّحِيْمِ *
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ … ×3 مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِيْ وَالذُّنُوْبِ وَاَتُوْبُ ِالَيْهِ
اَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّالله ُ * وَ اَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ *
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ للهِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِاللهِ وَعَلى آلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِـعَهُ وَنَصَـَرهُ وَمَنْ وَّالَهُ – وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ اَمَّا بَعْدُ : أُوَصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَي الله فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْن -
يَا ……….. بِنْ ………… ! اَنْكَحْـتُكَ وَزَوَّجْـتُكَ ِابْنَتِيْ ………………………….. بِمَهْرِ ………….. نَـقْدًا.
Qobul :
قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيـْجَهَا بِالْمَهْرِالْمَذ ْكُوْرِ نَـقْدًا
III . IJAB DAN QOBUL BAHASA INGGRIS.

IJAB :

BISMILLAAHIRROHMAANIRROOHIIM

ASTAGH FIRULLOOHAL’ADZIIM 3 X

ASY HADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH,

WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARROSUULULLOOH.

MR.________________________ SON OF _________________________

I MARRY OFF AND I WED OFF

MY REAL DAUGHTER ______________________ TO YOU,

WITH THE DOWRY _____________________ , IN CASH.

QOBUL :

I ACCEPT HER MARRIAGE AND WEDDING :

________________ DAUGHTER OF MR. ___________________

WITH THE DOWRY MENTIONED ABOVE IN CASH.

Melihat Calon Isteri Ketika Khitbah (waktu lamaran)

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Jabir bin Abdullah r.a. beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:”Ketika salah satu dari kalian melakukan khitbah terhadap seorang perempuan, kemudian memungkinkan baginya untuk melihat apa yang menjadi alasan baginya untuk menikahinya, maka lakukanlah”. Hadist ini sahih dan mempunyai riwayat lain yang menguatkannya.

Ulama empat madzhab dan mayoritas ulama menyatakan bahwa Seorang lelaki yang berkhitbah kepada seorang perempuan disunnahkan untuk melihatnya atau menemuinya sebelum melakukan khitbah secara resmi. Rasulullah telah mengizinkan itu dan menyarankannya dan tidak disyaratkan untuk meminta izin kepada perempuan yang bersangkutan. Landasan untuk itu adalah hadist sahih riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a. berkata: Aku pernah bersama Rasulullah r.a. lalu datanglah seorang lelaki, menceritakan bahwa ia menikahi seorang perempuan dari kaum anshar, lalu Rasulullah menanyakan “Sudahkan anda melihatnya?” lelaki itu menjawab “Belum”. “Pergilah dan lihatlah dia” kata Rasulullah “Karena pada mata kaum anshar (terkadang ) ada sesuatunya”.


Para Ulama sepakat bahwa melihat perempuan dengan tujuan khitbah tidak harus mendapatkan izin perempuan tersebut, bahkan diperbolehkan tanpa sepengetahuan perempuan yang bersangkutan. Bahkan diperboleh berulang-ulang untuk meyakinkan diri sebelum melangkah berkhitbah. Ini karena Rasulullah s.a.w. dalam hadist di atas memberikan izin secara mutlak dan tidak memberikan batasan. selain itu, perempuan juga kebanyakan malu kalau diberitahu bahwa dirinya akan dikhitbah oleh seseorang.

Begitu juga kalau diberitahu terkadang bisa menyebabkan kekecewaan di pihak perempuan, misalnya pihak lelaki telah melihat perempuan yang bersangkutan dan memebritahunya akan niat menikahinya, namun karena satu dan lain hal pihak lelaki membatalkan, padahal pihak perempuan sudah mengharapkan.Maka para ulama mengatakan, sebaiknya melihat calon isteri dilakukan sebelum khitbah resmi, sehingga kalau ada pembatalan tidak ada yang merasa dirugikan. Lain halnya membatalkan setelah khitbah kadang menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.Persyaratan diperbolehkan melihat adalah dengan tanpa khalwat (berduaan saja) dan tanpa bersentuhan karena itu tidak diperlukan. Bagi perempuan juga diperbolehkan melihat lelaki yang mengkhitbahinya sebelum memutuskan menerima atau menolak.

Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan diperbolehkan lelaki melihat perempuan yang ditaksir sebelum khitbah. Sebagian besar ulama mengatakan boleh melihat wajah dan telapak tangan. Sebagian ulama mengatakan boleh melihat kepala, yaitu rambut, leher dan betis. Dalil pendapat ini adalah hadist di atas, bahwa Rasulullah telah mengizinkan melihat perempuan sebelum khitbah, artinya ada keringanan di sana. Kalau hanya wajah dan telapak tangan tentu tidak perlu mendapatkan keringanan dari Rasulullah karena aslinya diperbolehkan. Yang wajar dari melihat perempuan adalah batas aurat keluarga, yaitu kepala, leher dan betis. Dari Umar bin Khattab ketika berkhitbah kepada Umi Kultsum binti Ali bin Abi Thalib melakukan demikian.

Dawud Al-Dhahiri, seorang ulama tekstualis punya pendapat nyentrik, bahwa boleh melihat semua anggota badan perempuan kecuali alat kelaminnya, bahkan tanpa baju sekalipun. Pendapat ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Aqil dari Imam Ahmad. Alasannya hadist yang memperbolehkan melihat calon isteri tidak membatasi sampai dimana diperbolehkan melihat. Tentu saja pendapat ini mendapat tentangan para ulama. Imam AUza’I mengatakan boleh melihat anggota badan tempat-tempat daging.

Bagi perempuan yang akan menerima khitbah disunnahkan untuk menghias dirinya agar kelihatan cantik. Imam Ahmad berkata:”Ketika seorang lelaki berkhitbah kepada seorang perempuan, maka hendaklah ia bertanya tentang kecantikannya dulu, kalau dipuji baru tanyakan tentang agamanya, sehingga kalau ia membatalkan karena alasan agama. Kalau ia menanyakan agamanya dulu, lalu kecantikannya maka ketika ia membatalkan adalah karena kecantikannya dan bukan agamanya. (Ini kurang bijak).

Manfaat Puasa Asyura

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya mau bertanya, apakah manfaatnya orang berpuasa Asyura? Dan apakah benar orang yang berpuasa Asyura itu dosanya setahun yang lalu diampuni?

Jawab:
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Puasa asyura adalah salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulllah saw.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِصَوْمِ عَاشُورَاءَ يَوْمَ الْعَاشِرِ

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw memerintahkan untuk berpuasa Asyura, yaitu hari yang kesepuluh (HR at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, hadis ini hasan shahih)

Orang beribadah itu hendaklah ikhlas, karena Allah. Islam mengajarkan agar ibadah dilakukan dengan keikhlasan, bukan mengharap balasan dunia. Berbeda dengan ibadah kaum non-Islam, yang sering berorientasi pada kehidupan dunia. Dunia ini bisa pangkat, harta, atau sekedar ketenangan jiwa.

Memang terkadang, ibadah yang dilakukan oleh umat islam itu membawa dampak di dunia, seperti banyak mengingat Allah, akan menenteramkan hati. Penetapan ini pun berdasarkan al-Qur’an. Tetapi tidak seharusnya umat islam beribadah dengan orientasi dunia.

Karena itulah, orientasi dalam berpuasa Asyura pun juga harus berorientasi pada balasan Allah. Namun jika kita hendak merincikan hikmah dari puasa Asyura itu, ada beberapahikmah yang bisa kita sebut, antara lain adalah;

1- Mentaati Nabi saw sebagaimana perintah yang sudah disebutkan di atas.

2- Mendekatkan diri kita kepada Allah, dengan melakukan suatu ibadah.

3- Mendapatkan ampunan terhadap dosa-dosa yang kita lakukan setahun yang telah lalu.

Dasar penetapan bahwa puasa Asyura dapat menghapuskan dosa adalah dari hadis Rasulullah saw, ketika beliau ditanya entang puasa Asyura, lalu beliau menjawab

يكفر السنة الماضية

”Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR at-tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Hadis ini adalah hadis shahih, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Syaikh al-Albani di dalam kitab Irwa’ al-Ghalil. Beliau menyatakan bahwa semua rijalnya adalah rijal yang tsiqah (terpercaya). Karena itu hadis ini bisa dipercaya kebenaran orang yang mengatakan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

http://abahzacky.wordpress.com/

Nama-nama ka'bah

Nama-nama Kaabah:

Dalam bahasa Arab, Kaabah bermakna sebuah tempat tinggi yang dihormati dan penuh kebesaran. Perkataan Kaabah boleh juga bermakna kiub.

Nama-nama lain adalah:

Bait ul Ateeq - bermakna paling awal dan lama. Ia juga bermakna bebas dan merdeka. Kedua-dua makna boleh diterima.
Bayt ul Haram - rumah dihormati.
Kaabah dibina semula 12 kali.

Para akademik dan sejarahwan berkata Kaabah dibina semula antara lima hingga 12 kali.

Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT.
Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Ismail (as) membina semula Kaabah. Ukuran Kaabah diasaskan oleh Ibrahim adalah seperti berikut:
- Dinding Timur adalah 48 kaki dan 6 inci
- Dinding Hatim adalah 33 kaki
- Dinding antara hajar aswad dan sudut Yamani adalah 30 kaki
- Dinding Barat adalah 46.5 kaki

Selepas ini berlaku beberapa pembinaan semula sebelum masa Rasulullah (SAW). Nama-nama Kaabah:
Dalam bahasa Arab, Kaabah bermakna sebuah tempat tinggi yang dihormati dan penuh kebesaran. Perkataan Kaabah boleh juga bermakna kiub.

Nama-nama lain adalah:

Bait ul Ateeq - bermakna paling awal dan lama. Ia juga bermakna bebas dan merdeka. Kedua-dua makna boleh diterima.
Bayt ul Haram - rumah dihormati.
Kaabah dibina semula 12 kali.

Para akademik dan sejarahwan berkata Kaabah dibina semula antara lima hingga 12 kali.

Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT.
Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Ismail (as) membina semula Kaabah. Ukuran Kaabah diasaskan oleh Ibrahim adalah seperti berikut:
- Dinding Timur adalah 48 kaki dan 6 inci
- Dinding Hatim adalah 33 kaki
- Dinding antara hajar aswad dan sudut Yamani adalah 30 kaki
- Dinding Barat adalah 46.5 kaki

Selepas ini berlaku beberapa pembinaan semula sebelum masa Rasulullah (SAW).

Pembinaan semula Kaabah oleh kaum Quraish

Rasulullah mengambil bahagian dalam salah satu daripada pembinaan semula ini sebelum baginda menjadi Rasul. Selepas satu banjir kilat, Kaabah mengalami kerosakan dan dindingnya retak. Ia perlu dibina semula. Tugas ini dibahagikan antara empat puak Quraish. Rasulullah turut membantu dalam usaha pembinaan semula ini. Setelah dinding-dindingnya dibina semula, tiba masanya batu hajar aswad diletak semula di tempatnya di dinding Timur Kaabah.

Pertelingkahan berlaku apabila tiba masa untuk menentukan siapa mendapat penghormatan meletakkan batu hajar aswad itu. Apabila pertelingkahan hampir bertukar menjadi pergaduhan, Abu Umayyah, penduduk tertua Makkah, mencadangkan agar lelaki pertama yang memasuki pagar masjid pagi keesokkannya akan menentukan perkara berkenaan. Lelaki itu ialah Rasulullah. Penduduk Makkah bergembira. "Ia adalah al-Amin. Ia adalah Muhammad," jerit mereka. Baginda menghampiri mereka lalu mereka memintanya supaya memutuskan perkara itu. Baginda bersetuju.

Rasulullah mencadangkan agar batu hitam itu diletak di atas sehelai kain, setiap bucu kain dipegang oleh seorang pemimpin puak. Kain itu diangkat ke tempat batu itu hendak diletak. Rasulullah kemudian mengambil batu itu dan meletakkannya di tempatnya di dinding Kaabah.

Sungguh ku ingin beribadah disana.....

Tentang Kaabah:
Kaabah: Saiz dan Sejarahnya
Saiz Kaabah: Tinggi Kaabah ialah 39 kaki, 6 inci dan keseluruhannya saiznya ialah 627 kaki persegi.
Bilik di dalam Kaabah ialah 13X9 meter. Dinding Kaabah adalah seluas satu meter. Lantai di dalam ialah 2.2 meter lebih tinggi daripada tempat orang ramai mengerjakan tawaf.
Siling dan bumbung diperbuat daripada kayu.
Dindingnya diperbuat daripada batu. Dinding di dalam tidak dikilat manakala yang di luar adalah berkilat.
Bangunan kecil ini dibina dan dibina semula oleh Rasul-rasul Adam, Ibrahim, Ismail dan Muhammad. Tiada bangunan lain mempunyai penghormatan ini.

Adakah anda mengetahui Kaabah pernah dilanda oleh malapetaka seperti bah selain serangan manusia?

Kisah Hijrah

RASULULLAH (SAW) berusia 40 tahun apabila malaikat Jibrail (as) melawat baginda ketika baginda sedang berkhalwat di Gua Hira. Jibrail memberitahu Nabi Muhammad, baginda diangkat oleh Allah SWT sebagai rasul untuk seluruh umat manusia.

Pada peringkat awal, Rasulullah hanya memperkenalkan Islam kepada sahabat terdekat dan ahli keluarga baginda. Apabila baginda menerima perintah daripada Allah SWT supaya berdakwah secara terbuka, baginda segera akur.

Baginda mengumpul beberapa pengikut di Makkah. Begitupun, kumpulan kecil Muslim itu terdedah kepada maut berikutan ancaman daripada kaum kafir, terutama bangsa Quraish, yang menyeksa mereka dengan teruk.

Bagi mengelakkan ancaman itu, Rasulullah SAW mengarahkan pengikutnya supaya keluar dari Makkah secara senyap-senyap ke Madinah (ketika itu dikenali sebagai Yathrib). Mereka meninggalkan keluarga yang kafir dan harta benda dan disambut dengan mesra oleh penduduk Madinah.

Satu hari pada tahun 622SM, iaitu kira-kira 12 selepas berdakwah di Makkah, Rasulullah SAW diberitahu kaum kafirun Makkah merancang membunuh baginda untuk memusnahkan Islam. Rasulullah menunggu perintah daripada Allah SWT. Malaikat Jibrail (as) menemui baginda untuk memberitahunya Allah SWT mengarahkan baginda supaya meninggalkan Madinah pada waktu malam.

Berikutan itu, baginda menemui sahabat baiknya Abu Bakar as-Siddiq (ra) dan memintanya supaya menemani baginda dalam perjalanan itu. Rasulullah juga memberitahu rancangan baginda kepada Ali bin Abi Talib (ra). Baginda memberitahunya: "Saya akan berhijrah tetapi anda perlu mengambil tempat saya di rumah." Ali (ra) tanpa banyak soal menuruti permintaan Rasulullah (SAW) walaupun menyedari bahaya bakal dihadapinya.

Malam itu, sekumpulan Quraish mengepung rumah Rasulullah (SAW). Mengintai melalui lubang di pintu, mereka nampak seseorang sedang tidur di atas katil Rasulullah (SAW). Mereka begitu yakin Rasulullah tidak dapat melepaskan diri dan mereka pasti dapat membunuh baginda. Apabila fajar menjelang, mereka terperanjat melihat Ali (as) dan bukannya Rasulullah (SAW) bangun dari katil itu.

Mereka terpinga-pinga memikirkan bila Rasulullah (SAW) keluar dari rumah itu.

Rasulullah (SAW) dan Abu Bakr (as) keluar dari Makkah pada malam itu juga. Tiada siapa mengetahui arah tujuan mereka dan tiada siapa tahu tempat persembunyian mereka kecuali Abdullah dan anak-anak Abu Bakr, Aishah dan Asma, serta orang gaji mereka, Abdullah. Rasulullah (SAW) dan Abu Bakr bersembunyi dalam sebuah gua di Gunung Thaur. Selama tiga hari mereka berada dalam gua itu.

Apabila kaum Quraish menghampiri gua itu untuk mencari Rasulullah (SAW) tetapi mereka tidak memasukinya. Mereka yakin Rasulullah (SAW) dan Abu Bakr (as) tidak berada di dalam kerana mulut gua itu dilitupi oleh benang sarang labah-labah dan sepasang burung merpati. Allah SWT membantu dua insan ini, melindungi mereka daripada bahaya. Kumpulan Quraish kemudian meninggalkan gua itu dan bersetuju untuk pulang ke Makkah.

Yakin musuh sudah beredar, Rasulullah (SAW) dan Abu Bakr (as) meneruskan perjalanan dengan menaiki unta dibawa oleh orang gaji mereka, Abdullah. Ketiga-tiga mereka menggunakan laluan tidak diketahui ramai untuk ke Madinah bagi mengelakkan kumpulan pemburu Quraish. Mereka meredah gunung, bukit dan gurun di bawah perit matahari tetapi mereka tidak pernah berputus asa. Mereka meletakkan segala kepercayaan kepada Allah SWT.


Sementara itu, kaum Quraish di Makkah semakin marah dengan kehilangan Rasulullah (SAW). Mereka menawarkan hadiah kepada sesiapa yang dapat menangkap Rasulullah (SAW). Ramai yang mencuba nasib tetapi semuanya gagal.

Akhirnya dengan perlindungan Allah SWT, Rasulullah (SAW) dan sahabatnya tiba perkampungan kaum Bani Sabin yang menyambut mereka dengan gembira. Setelah sekian lama, Rasulullah (SAW) dan sahabatnya akhir merasakan kehadiran harapan untuk masa depan.

Ketika Rasulullah (SAW) dan sahabatnya dalam perjalanan, penduduk Islam yang sudah berpindah ke Madinah sebelum ini mendengar berita mengenai kedatangan pemimpin mereka itu. Malah penduduk Madinah yang baru memeluk Islam juga gembira dapat bertemu Rasulullah (SAW). Jelaslah, sebelum tibanya Rasulullah di Madinah, Islam semakin kukuh di tempat baru itu, sesuatu yang tidak berlaku ketika berada di Makkah.

Maka pada satu hari Jumaat yang ceria, Rasulullah (SAW) akhirnya diumumkan sudah tiba di Madinah. Kaum Muslim semua keluar untuk menyambut baginda. Rasulullah (SAW) menunaikan solat di sebuah masjid di Lembah Ranuqna, tempat semua umat Islam berkumpul untuk melihat kelibat lelaki mereka sanjungi itu.

Bertitik tolak dari itu, Rasulullah (SAW) mula membina sebuah negara Islam yang megah. Baginda memupukkan persaudaraan di kalangan umat Muslim dan menyeru mereka supaya menegakkan yang hak dan mengikut segala perintah Allah SWT.

Kesan daripada penghijrahan Rasulullah (SAW) dari Makkah ke Madinah adalah satu catatan penting sehingga umat Islam menjadikan peristiwa bersejarah ini sebagai permulaan kalendar Islam.

Peristiwa-peristiwa penting pada bulan Muharam

1 Muharam - Khalifah Umar Al-Khattab mula membuat penetapan kiraan bulan dalam Hijrah.
10 Muharam - Dinamakan juga hari 'Asyura'. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilan dan kebenaran.

Pada 10 Muharam juga telah berlaku:

1.Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
2.Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3.Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4.Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5.Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6.Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7.Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.
8.Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
9.Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10.Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
11.Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12.Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
13.Hari pertama Allah menciptakan alam.
14.Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
15.Hari pertama Allah menurunkan hujan.
16.Allah menjadikan 'Arasy.
17.Allah menjadikan Luh Mahfuz.
18.Allah menjadikan alam.
19.Allah menjadikan Malaikat Jibril.
20.Nabi Isa diangkat ke langit.

Empat belas perkara sunat dilakukan pada hari Asyura (10 Muharram):

1. Melapangkan masa/belanja anak isteri. Fadilatnya - Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun ini.
2. Memuliakan fakir miskin. Fadilatnya - Allah akan melapangkannya dalam kubur nanti.
Menahan marah. Fadilatnya - Di akhirat nanti Allah akan memasukkannya ke dalam golongan yang redha.
3. Menunjukkan orang sesat. Fadilatnya - Allah akan memenuhkan cahaya iman dalam hatinya.
4. Menyapu/mengusap kepala anak yatim. Fadilatnya - Allah akan mengurniakan sepohon pokok di syurga bagi tiap-tiap rambut yang disapunya.
5. Bersedekah. Fadilatnya - Allah akan menjauhkannya daripada neraka sekadar jauh seekor gagak terbang tak berhenti-henti dari kecil sehingga ia mati. Diberi pahala seperti bersedekah kepada semua fakir miskin di dunia ini.
6. Memelihara kehormatan diri. Fadilatnya - Allah akan mengurniakan hidupnya sentiasa diterangi cahaya keimanan.
7. Mandi Sunat. Fadilatnya - Tidak sakit (sakit berat) pada tahun itu. Lafaz niat: "Sahaja aku mandi sunat hari Asyura kerana Allah Taala."
8. Bercelak. Fadilatnya - Tidak akan sakit mata pada tahun itu.
9. Membaca Qulhuwallah hingga akhir 1,000X. Fadilatnya - Allah akan memandanginya dengan pandangan rahmah di akhirat nanti.
10. Sembahyang sunat empat rakaat. Fadilatnya - Allah akan mengampunkan dosanya walau telah berlarutan selama 50 tahun melakukannya. Lafaz niat: "Sahaja aku sembahyang sunat hari Asyura empat rakaat kerana Allah Taala." Pada rakaat pertama dan kedua selepas Fatihah dibaca Qulhuwallah 11X.
11. Membaca "has biallahhu wa nik mal wa keel, nikmal maula wa nikmannaseer". Fadilatnya - Tidak mati pada tahun ini.
12. Menjamu orang berbuka puasa. Fadhilat - Diberi pahala seperti memberi sekalian orang Islam berbuka puasa.
13. Puasa. Niat - "Sahaja aku berpuasa esok hari sunat hari Asyura kerana Allah Taala." Fadilat - Diberi pahala seribu kali Haji, seribu kali umrah dan seribu kali syahid dan diharamkannya daripada neraka.

Senin, 13 Desember 2010

Tanda Munculnya Kemakmuran bagi Muslimin-Muslimat

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ الْمَالُ فَيَفِيضَ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Tiada akan datang hari kiamat hingga tercabutnya ilmu, dan terjadi banyak gempa, dan waktu terasa bergulir cepat, dan munculnya banyak fitnah, dan banyaknya perkelahian dan pembunuhan, hingga berlimpah pada kalian harta, maka harta ditumpahkan seluas-luasnya” (Shahih Bukhari)
ImageAssalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh,

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan Puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Menciptakan segala anugerah, dan berpadu segala anugerah terluhur Nya pada satu makhluk Yang Paling di Cintai Nya, Yang dengan mencintainya terbukalah kesempurnaan iman, yang pada setiap ucapan kalimat tuntunannya tersimpan rahasia keridhaan Allah, dan itulah anugerah terluhur, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam Yang Allah utus sebagai pembawa dan pengenal iman, iman adalah kenikmatan terbesar bagi kita, dan Allah subhanahu wata’ala menerbitkan iman dengan Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai matahari penerbitnya, menerangi kita sebagaimana firman Nya subhanahu wata’ala :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا

“Wahai Nabi, Sungguh Ku utus engkau untuk menjadi saksi, saksi bagi setiap umatnya dan saksi bagi para Nabi yang terdahulu dan pembawa kabar gembira dan pembawa teguran dan sebagai penyeru kejalan Allah dengan izin Allah” (QS Al Ahzab 46)
Maksud kalimat “izin Allah” adalah seruan Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam itu demikian luhurnya dan tidak akan berhenti dengan wafatnya Beliau, tapi berkelanjutan dari zaman ke zaman abadi, menghantar manusia menuju keluhuran yang fana dan yang abadi.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian Sang Pemilik keabadian, telah menganugerahkan kepada kita seorang pemimpin dan imam yang sangat luhur yang dengan mengikuti Beliau terbitlah cinta Allah yang tidak di terima cinta kepada Allah kecuali dengan mengikuti Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam), maka kalian akan dicintai Allah dan Dia swt akan mengampuni dosa dosa kalian, dan Allah itu Maha Mengampuni dan Maha Berkasih sayang” (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam)” (QS Ali Imran 31).Allah palingkan semua orang yang ingin mencintai Allah untuk mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kalian akan di Cintai Allah dengan mengikuti Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

“Dan diampuni dosa – dosa kalian”
Allah semoga memberi kita kemudahan untuk mengikuti Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dhahiran wa bathinandidunia dan bersama Beliau di akhirat.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Seraya berfirman Jallawa’ala :

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ، وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ

“Mereka yang tidak mau beriman kepada Sang Nabi maka terhapuslah seluruh amal – amal baik mereka dan mereka yang beriman dan beramal Shaleh, beriman dengan apa yang Ku turunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau itu adalah kebenaran dari Tuhan pemilik mereka semua yang memelihara seluruh mereka manusia keturunan Adam” (QS Muhammad 1-2)

Setiap detik didalam pemeliharaan Ilahi, pemandangannya, pendengarannya, lisannya, detak jantungnya, setiap nafasnya, yang semuanya berada didalam pemeliharaan Yang Maha Tunggal, ketika Allah mencabut satu darinya maka penglihatan tidaklagi bisa melihat kecuali dengan izin Nya, pendengaran tidak bisa mendengar kecuali dengan izin Nya, seluruh sel tubuh tidak akan berfungsi kecuali dengan perintah Nya, kecuali dengan instruksi Ilahi untuk terus berbakti kepada kita dan menopang apa yang kita inginkan baik dan buruknya dan kebaikan akan kembali kepada kita 10 kali lebih besar hingga 700 kali lebih besar dari kebaikan itu sendiri dan kejahatan akan kembali pula kepada kita satu kali saja, namun merugilah mereka yang berbuat kejahatan. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala perbuatan yang jahat dhahir dan bathin, amin Allahumma amin.

“ketika mereka para sahabat merasakan banyak yang berbuat dosa dan kesalahan, hati mereka gundah dan tidak tenang ingin mendapatkan pengampunan yang jelas dari Allah maka Allah swt berfirman menceritkannya :

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

“mereka berdatangan kepadamu (wahai Muhammad), lalu mereka mohon pengampunan dosa kepada Allah subhanahu wata’ala dihadapan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam memohonkan pengampunan dosa untuk mereka, (mereka itu yang datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan beristighfar mohon pengampunan kepada Allah di depan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) akan menemui Allah menerima seluruh taubat mereka dan Allah akan berkasih sayang pada mereka” (QS Annisa 64)

Allah menyambut mereka yang berdatangan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beristighfar kepada Allah subhanahu wata’ala dihadapan Rasulullah, kenapa Allah subhanahu wata’ala riwayatkan dan sampaikan kejadian ini di dalam Al Qur’an padahal itu jarang terjadi pada shahabah, Allah ingin kemukakan bagaimana mulianya kedudukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dihadapan Allah “mereka itu ketika telah mendhalimi diri mereka sendiri, banyak diantara mereka yang merasa banyak telah berbuat dosa datang kehadapanmu wahai Muhammad, mereka berdatangan kehadapan Rasulullah lalu baru beristighfar kepada Allah karena mereka tau cintanya kepada Allah paling banyak ada pada Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka tidak tau kemana lagi harus mencari maaf dan cinta yang lebih besar dari pada duduk didekat Muhammad Rasulullah untuk mendapat pengampunan kepada Allah”

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Oleh sebab itu berkata Sayyidina Abu Hurairah radhiyallahu’anhu :
“ Wahai Rasulullah ketika kami sedang memandang wajahmu maka terangkat iman kami kepada keluhuran jauh dari pada saat kami tidak sedang melihatmu” Demikian indahnya cahaya hidayah yang Allah terbitkan di wajah SayyidinaMuhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Sampailah kita ke majelis luhur ini dengan undangan Ilahi untuk mencapai keluhuran yang lebih dari sebelumnya untuk terus di muliakan oleh Allah dari kehinaan menuju kemuliaan, dari kemuliaan menuju kemuliaan yang lebih, tangga – tangga keluhuran yang telah di hamparkan Allah kepada kita hingga naik derajat kita hingga naik lebih luhur dari pada sebelum kedatangan kita ke majelis ini dan keluar dari sini terus membawa rahmat dan teruslah dan teruslah dan janganlah bosan duduk bersama keridhaan Allah dan Rasul Nya.

Saudara saudariku yang di muliakan Allah,
Allah subhanahu wata’ala tiada henti – hentinya melimpahkan kemuliaan kepadaku dan kalian dan umat ini, walaupun kita melihat adanya musibah disana sini, Gunung Merapi, bencana Alam dan lain sebagainya sebagai teguran dan penghapusan dosa, bukan sebagai kemurkaan untuk umat Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ingatlah dimasa terdahulu jika Allah subhanahu wata’ala melihat umat Nabiyallah Musa yang telah jelas – jelas Allah tolong dengan terbelahnya lautan agar mereka selamat dari kejaran Fir’aun lalu Allah timpahkan lautan untuk menenggelamkan Fir’aun, lalu mereka masih juga berbuat maksiat kepada Allah. “Maka Ku angkat Gunung Tursina diatas kepala umat Nabi Musa, gunung itu diatas kepala mereka diangkat, mereka di perintah oleh Allah, dipaksa untuk berjanji setia meninggalkan dosa dan taat untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata’ala, maka mereka sujud dengan takutnya, takut gunung itu runtuh diatas kepala mereka” Bukan Allah membuat ledakan kecil, atau awan panas, tapi gunung itu di angkat diatas kepala mereka, jika mereka tidak mau sujud akandi timpakan keseluruhan gunung itu diatas mereka dan hilanglah semua ummat itu.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Bagaimana Allah telah membela umat Nabi Musa a.s namun Allah subhanahu wata’ala juga adil ketika pembelaan Allah dibalasdengan hal yang kufur dan maksiat maka Allah subhanahu wata’ala memaksakan mereka untuk taat kepada Nya subhanahu wata’ala dengan mengangkat Gunung Tursina maka sungguh hal yang terjadi bagi kita ini sangatlah kecil, umat – umat sebelumnya.

Ummat Nabiyallah Daud alaihi salaam ketika sudah dilarang untuk tidak boleh mengambil ikan bernelayan di hari sabtu, namun masih juga mereka berbuat, maka Allah subhanahu wata’alaberfirman :
“jadilah kalian kera – kera, (monyet – monyet) yang hina, (QS Al baqarah 65) berubahlah mereka menjadi kera keseluruhannya yang masih juga tidak taat kepada perintah untuk tidak boleh bernelayan di hari sabtu untuk umat itu, 3 hari kemudian mereka wafat”
Demikian di jelaskan pd kitab kitab tafsir, 3 hari hidup sebagai kera karena menolak perintah Allah subhanahu wata’ala, bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, kenapa Allah berbuat demikian, karena usia mereka sangat panjang, namun usia umat ini yang sangat singkat dan Nabi Nya yang paling mulia, yang paling indah, ketika mereka telah berkata, yang Allah subhanahu wata’ala ceritakan :

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ،

“ketika mereka berkata (Kata Allah) orang – orang Quraisy, berkata ‘wahai Allah (mereka juga percaya kepada Allah, orang Quraisy musyrikin itu percaya kepada Allah juga, dan mereka percaya ada 360 tuhan berhala lainnya selain Allah subhanahu wata’ala) jika Muhammad ini membawa kebenaran buktikan dengan turunnya hujan batu untuk kami dan dengan datangnya siksaan yang pedih sebagai bukti bahwa beliau ini membawa kebenaran” (QS Al Anfal 32)

Allah yang menjawab (Allah ceritakan ucapan itu) ketika mereka berkata :

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ، وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“ketika orang – orang musyrikin Quraisy berkata ‘wahai Allah jika ini kebenaran dari Mu maka tumpahkan kepada kami hujan batu dan siksaan pedih, bukti bahwa Muhammad ini membawa kebenaran….”

Lalu Allah meneruskan ayatnya : “Allah tidak akan menyiksa mereka musyrikin Quraisy selama engkau wahai Muhammad masih berada diantara mereka” (QS Al Anfal 32-33) Musyrikin Quraisy yang telah menantang Allah masih Allah tahan siksanya karena diantara mereka ada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah jelaskan : “Allah tidak akan menyiksa mereka dan tidak akan menurunkan azab atas mereka kalau engkau ada diantara mereka”

Hadirin hadirat, padahal mereka layak mendapatkan bala dan azab, mereka menantang Allah kalau ini kebenaran turunkan hujan batu, tetap Allah tolak karena ada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diantara mereka, Rahmatan lil’alamin
Lalu Allah teruskan :
“dan tiadalah Allah akan menurunkan siksaan pada mereka selama ada di antara mereka yang beristighfar” mohon pengampunan yang banyak maka wilayah – wilayah sekitarnya akan aman, demikian di jelaskan di dalam kutubuttafaasir bahwa yang di maksud bahwa semua orang harus istighfar baru Allah jauhkan musibah, tidak !!! tapiwalau ada sebagian orang yang beristighfar para shalihin shalihat yang berdzikir yang beristighfar memohon pengampunan itu akan membuat Allah menyingkirkan musibah dari pada orang – orang yang jahat walaupun ada di sekitar mereka, Warisan dari pada kemuliaan Rahmatan lil’alamin sayyidina Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Dimalam yang luhur ini sampailah kita kepada hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ الْمَالُ فَيَفِيضَ
صحيح البخاري

“belum akan datang hari kiamat, kecuali tanda – tandanya adalah tercabutnya ilmu”

Bagaimana tercabutnya ilmu ? Rasul bersabda di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari dalam riwayat lainnya : “Allah subhanahu wata’ala mencabut ilmu, (bukan mencabut, langsung dari dada hamba – hambanya ilmu itu dari hati hambanya, Bukan !!!) akan tetapi Allah subhanahu wata’ala mencabut ilmu dari dunia itu dengan mewafatkan para ulama” Semoga Allah memanjangkan usia para ulama kita, “sampai satu wilayah tidak lagi tersisa ulama, maka mereka terpaksa mengambil orang yang tidak tahu apa – apa sebagai dianggap ulama maka mereka ditanya, mereka berfatwa semaunya, maka mereka sesat dan menyesatkan”(shahih Bukhari)

Hadirin hadirat dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“para Shalihin wafat dan wafat sampai tidak tersisa lagi shalihin di satu wilayah maka Allah tidak peduli lagi apa yang menimpa wilayah itu, kebaikan kah atau keburukan, tangisankah, apapun yang mereka perbuat Allah tidak lagi melihatnya” (Shahih Bukhari)
Maksudnya keberadaan para Shalihin adalah paku – paku di muka bumi dan ketidak beradaan mereka dan kemangkatan mereka adalah akan membuat semakin banyaknya musibah karena merekalah yang paling banyak istighfar, merekalah banyak do’a, merekalah yang banyak dzikir maka bagaimana cara menolak musibah ? membangkitkankembali generasi ahlul dzikir, generasi shalihin, generasi ahlul Sujud. Semoga bangkit muslimin muslimat dengan generasi shalihin, generasi muqarrabin.Amin Allahumma amin.
Juga dengan semakin cepatnya perputaran waktu, terasa semakin cepat waktu itu dari mulai pagi baru saja istirahat sebentar sudah waktu dhuhur, baru dhuhur sudah masuk Ashar, baru selesai Ashar tidak lama maghrib, isya’ serasa hari semakin hari semakin cepat, menunjukkan waktu hari akhir akan segera semakin mendekat, dan banyaknya gempa bumi, di mana – mana terjadi gempa, gunung merapi buat gempa, Tsunami buat gempa, banjir buat gempa, tanpa sebab gempa terjadi, di mana – mana gempa, dan munculnya banyak fitnah, banyak fitnah di sini di riwayat lainnya yaitu banyak yang mengaku Nabi, ada yang mengaku Tuhan, ada yang mengaku malaikat dan semakin banyak terjadi pembunuhan dan pembunuhan, terjadi pembunuhan, perpecahan, saling hantam satu sama lain, itu semua terus terjadi sampai datang waktunya nanti berlimpah pada kalian harta dan dia betul – betul dilimpah ruahkan oleh Allah subhanahu wata’ala.

Hadirin hadirat ini ditanyakan oleh para sahabat dalam riwayat lainnya
“wahai Rasul, kami bertanya bagaimana saat berlimpahnya harta bagi penduduk bumi di akhir zaman itu” Rasul bersabda :
“mereka lebih mencinta sujud dari pada kehidupan dunia mereka” (Shahih Bukhari) Maksudnya semakin banyak orang yang suka dengan sujud dan dzikir menunjukkan semakin dekatnya waktu kemakmuran akan tiba janji Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian luhurnya Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kejadian ini dan semua kejadian ini telah terjadi tinggal yang terakhir yang saya tunggu munculnya kemakmuran, semoga segera berlimpah kemakmuran atas muslimin muslimat, tanda – tandanya yang sudah di perlihatkan dan sudah jelas insya Allah akan semakin dekat, semakin banyak orang yang sujud, makin banyak orang yang cinta sujud, sujud dengan jasadnya dan sujud dengan hatinya, berdzikir adalah hakikatnya sujud, semua ibadah adalah hakikatnya sujud, semua taat adalah hakikatnya sujud.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Maka semakin banyak generasi muda yang baik dan bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala, tanda kemakmuran semakin dekat, semoga Allah mempercepatnya, hingga tersingkir dan berhenti semua bencana, berhenti semua perpecahan, berhenti semua itu berganti dengan kemakmuran,
saat itu di tanyakan kepada Rasul, diriwayatkan di riwayat yang tsiqa,
“Wahai Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bagaimana saat itu kejadian bumi?”
“Allah perintahkan pada bumi untuk memuntahkan semua pendaman hartanya, bumi di perintahkan oleh Allah, pendaman harta qarun semua di muntahkan oleh bumi saat itu” Mulai harta karun, semua yang terpendam, apakah berupa emas yang belum di buat (emas yang masih mentah) atau berlian, atau lainnya, mulai di keluarkan oleh bumi terus, sampai pendaman – pendaman orang – orang yang terdahulu di keluarkan oleh bumi dan di perintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mengeluarkannya, untuk orang – orang yang banyak dzikir, banyak beribadah, banyak bersedekah, banyak bersujud kepada Allah subhanahu wata’ala.

Hadirin hadirat semoga hal itu akan semakin dekat amin Allahumma amin, diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah, ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan barang siapa yang kehilangan sesuatu, maka hendaknya dia berdo’a :

اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَ ا

“Wahai Allah berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah dengan yang lebih baik”
Hal ini di dengar oleh ummu Salamah radhiyallanhawa ardoha ketika suaminya wafat yaitu Abu Salamah, maka ia membaca do’a ini,

Hati – hati dengan lintasan pemikiranmu !!!karena lintasan pemikiranmu di lihat oleh Allah dan Allah bisa menentukan baik dan buruknya seseorang dengan melihat lintasan pemikirannya.
Di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul shallallahu ‘alaihi wasallambersabda :
“hati – hati dengan cita – cita kalian karena kalian tidak tau apa yang akan di berikan oleh Allah untuk kalian” Menunjukkan apa dari getaran jiwa kita bisa merubah nasibmu dimasa mendatang menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.

Berkata Ummu salamah didalam hatinya :
“aduuh ….suamiku wafat diambil Allah subhanahu wata’ala, namun diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, suruh baca ‘wahai Allah beri aku pahala musibahku ini dan gantikan dengan yang lebih baik darinya’ lalu aku berkata ‘ya sudah aku ikuti Sunnah Nabi ku Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sambil bertanya – Tanya mana ada lagi yang lebih baik dari suamiku, karena Abu Salamah adalah orang yang pertama kali mati syahid”

Maka beberapa tahun kemudian Ummu Salamah hijrah ke Madinatul Munawarah, lalu dia dilamar oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Ummu Salamah menjerit dan menangis.
Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallamberkata :
“wahai Ummu Salamah jika kau tidak mau terima lamaranku, aku akan pulang jangan sampai membuatmu sedih, jangan sampai membuatmu bingung, kenapa engkau menjerit dan menangis” Ummu Salamah berkata :
“Wahai Rasulullah, bertahun – tahun yang lalu saat suamiku wafat aku ingat do’amu kau katakan “ beri aku pahala dalam musibah aku, gantikan dengan yang lebih baik darinya’ aku teringat yang wafat suamiku, siapa yang lebih baik dari suamiku?? ternyata getaran hatiku itu di dengar Allah, dan kini engkau wahai Rasul di tunjukkan oleh Allah gantinya”
Dari pertanyaan Ummu salamah “siapa yang lebih mulia dari suaminya ?”Allah jawab dengan Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai gantinya, maka aku menangis kata Ummu Salamah “bagaimana kau bisa melamar?” “perintah Allahsubhanahu wata’ala”

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian indahnya aturan Ilahi, bagi mereka yang sangka baik kepada Allah subhanahu wata’ala,maka perbanyaklah sangka baikmu, sebagaimana sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam : “diantara kalian ada yang beramal dengan amal – amal ahli Syurga, amal – amal baik terus sampai antara dia dan syurga hanya tinggal 1 hasta lagi saja, tinggal beberapa nafas lagi dalam hidupnya didahului oleh kehendak Allah, di dahului oleh ketentuan Allah, bahwa dia harus menjadi penduduk Neraka, maka dia berubah amalnya menjadi amal – amal orang – orang yang jahat maka ia wafat dalam keadaan masuk Neraka, diantara kalian ada orang – orang yang terus jahat sampai antara dia dengan Neraka hanya tinggal 1 hasta saja lalu dia di dahului oleh ketentuan Allah untuk masuk kedalam Syurga maka berbalik amal pahalanya menjadi amal – amal orang yang baik setiap perbuatannya maka ia wafat dan wafat sebagai ahli Syurga” (Shahih Bukhari) Para Muhadditsin mensyarahkan Hadits ini adalah dari sebab getaran hati terjadi, ketika hati itu berbuat yang baik – baik pikirannya luhur maka itu akan menuntunnya kepada khusnul khatimah, namun apabila hati itu jahat walaupun ibadahnya banyak hatinya terus menghina orang, hatinya terus sombong pada orang lain, hatinya terus membenci orang lain, hatinya terus mencela orang lain, bisa saja di akhir Allah melihat orang ini tidak pantas masuk kedalam Syurga, maka Allah balikkan dengan ketentuannya, karena Allah subhanahu wata’ala.
“Sungguh Allah itu kata Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melihat pada perbuatan dan bentuk kalian tapi melihat kalian pada niat perbuatan itu, dan melihat apa yang ada pada Sanubari kalian, yang kalian fikirkan”

Hadirin hadirat saat seseorang bertakbir “Allahu Akbar” hatinya kosong, dia mendapat pahala, namun ketika ia bertakbir “Allahu Akbar” 1 kali dengan ucapan penuh kerinduan kepada Allah, jauh beribu kali lebih indah dari pada orang yang mengucapkannya yang sama dengan niat yang berbeda. Hadirin hadirat semoga Allah meluhurkan hati kita dengan cahayanya, perindah hati kita dengan keindahannya.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Maka jagalah hati dan sanubarimu, dalam niat – niat dan cita – cita, selalulah bercita – cita dengan hal – hal yang luhur, maka Allah akan melimpahkan keluhuran.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Di riwayatkan di dalam riwayat yang tsiqah ketika salah satu wanita Bani Dinar yang saat Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam pulang dari peperangan maka dikatakan kepada ibu – ibu itu :
“wahai ibu suamimu wafat…” Maka berkata ibu itu :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله…؟

(Rasulullah kabarnya bagaimana?)
Dia lebih mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dari yang lainnya, maka datang orang ke dua :
“wahai ibu sabar suamimu wafat anakmu juga wafat”
Ibu itu berkata :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله…؟

(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?) Maka datang orang ketiga :
“wahai ibu ayahmu wafat”
Maka berkata ibu itu :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله…؟

(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?)
Maka datang orang yang ke empat :
“wahai ibu kakakmu wafat”
Habislah sudah semua seluruh keluarganya, sebatang kara sendiri dia berkata :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله…؟؟؟؟؟!!

“Bagaimana kabarnya Rasulullah dulu???”
Suaminya wafat, anaknya wafat, kakaknya wafat, ayahnya wafat, ia berkata bagaimana kabarnya Rasulullah, maka orang berkata :

رَسُوْلُ اللهِ فيِ عَافِيَةٍ كَمَا شِئْتِ

(Wahai ibu Rasulullah dalam keadaan sehat wal’afiat seperti yang kau inginkan)

دلني اليه….!

“tunjukkan aku kepada Rasul, aku ingin melihat Beliau dulu supaya aku tenang bahwa beliau betul – betul sehat wal’afiat”
Maka saat dia di bawakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamyang juga baru pulang dari peperangan diatas kuda putihnya, maka teriaklah ibu – ibu itu :

يَا رَسُوْلُ الله، كُلُّ مُصِيْبَةٍ دُوْنَكَ جَلَل (أي صغيرة

“Wahai Rasulullah, semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat…!”

Suaminya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, kakaknya wafat, dia katakan “semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat wahai Rasul”
Demikian indahnya cinta wanita dari Bani Dinar kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat diriwayatkan di dalam Adabul mufrad oleh Imam Bukhari bahwa salah satu seorang sahabat, ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam wafat dia berkata :
“Wahai Allah, ambil mataku, butakan penglihatanku, aku tidak mau melihat lagi apa – apa setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, jangan sampai mataku melihat lagi setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
Maka ia di butakan oleh Allah, para sahabat berdatangan kepadanya, bersilaturrahmi kepadanya karena dia buta, berkata para Sahabat :
“kenapa engkau buta?”
Ia berkata :
“aku tidak mau lagi melihat apapun kalau tidak lagi lihat wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak bisa digantikan dengan kijang – kijang indah dari Yaman atau pemandangan – pemandangan lainnya, tidak bisa di gantikan oleh wajah indahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak butuh mataku lagi biar saja buta kalau tidak lagi memandang wajah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam” Demikian indahnya hati mereka para Sahabat Rasul, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di riwayatkan seorang ibu – ibu tua lanjut usia, ketika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu lewat, Khalifah di masa lalu, pemimpin di masa lalu malam tidak tidur, keliling kerumah – rumah fuqara, keliling ke rumah – rumah dhu’afa, ke rumah – rumah orang susah , kerumah anak yatim barangkali ada rintihan tangis, barangkali ada yang kelaparan, barangkali ada yang kebutuhan maka dia lewat, rumah – rumah itu di ketahui, satu rumah di lewati Sayyidina Umar bin Khattab tau di situ ada seorang ibu – ibu lanjut usia yang sendiri sebatang kara tidak ada orang bersamanya di lewati oleh Sayyidina Umar bin Khattab mau di lihat apakah pelitanya hidup atau barangkali perlu di bantu untuk menghidupkan pelitanya, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu’anhum, maka di malam hari itu iamendengar senandung do’a munajat dan tangis dari ibu tua itu, maka Sayyidina Umar mendekatkan telinganya “ jangan – jangan ibu – ibu ini lapar, kurang makanannya, aku harus membantunya”
Maka ia mendekatkan telinganya apa yang di rintihkan ibu itu, ternyata ibu itu sedang berdo’a :
“wahai Allah kau telah pisahkan aku dari Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan lagi aku dengan Muhammad di akhirat, di dunia sudah kau buat Rasul wafat sebelumku, jangan sampai di akhirat aku tidak jumpa lagi”
Jatuh roboh Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu mendengar ibu itu, hingga tidak bisa lututnya menahan tubuhnya, dia jatuh berlutut dan menangis dari rindunya kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dan dari harunya atas do’a ibu yang sudah lanjut usia itu yang masih terus sedih dengan wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga berkata :
“wahai Allah kau telah wafatkan dan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di akhirat”Demikian do’a ibu itu, Sayyidina Umar menangis radhiyallahu’anhu.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shirah ibn Hisyam dan lainnya, bahwa ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban untuk menyembelih onta, onta – onta itulah yang berdesakan ingin di sembelih oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal kebiasaan hewan, sebagaimana hewan kalau mau di sembelih pasti akan mengamuk kalau melihat darah atau melihat temannya di sembelih, musti di tutup tidak boleh melihat, Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallamberkata : “Buka biarkan mereka melihat”
“Wahai Rasul mereka kalau melihat darah mengamuk”
“biarkan mereka melihat”
Maka para onta itu melihat, ketika Rasul sudah mengeluarkan pisaunya dan menajamkannya apa yang di perbuat oleh onta – onta itu, berdesakan untuk lebih dahulu di sembelih oleh tangan Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, roboh satu onta, yang lain menjulurkan kepalanya, satu – satu berdesakan ingin dahulu di sembelih oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian cintanya hewan – hewan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di jelaskan oleh Al Imam Muhadits Al Imam Abdurrahman Addiba’i didalam maulidnya yang terkenal Ad Diba’

أَلمَْ تَرَاهَا وَقَدْ مَدَّتْ خُطَاهَا، وَسَالَتْ مِنْ مَدَامِعِهَا سَحَائِبْ، فَهِمْ طَرَبًا كَمَا هَامَتْ وَإِلَّا فَإِنَّكَ فِي طَرِيْقِ الْحُبِّ كَاذِبْ

Apakah kalian tidak lihat bahwa semua onta (sampai saat ini) yang mau menuju ke Madinah pasti onta – onta itu akan langkahnya di perpanjang ( melangkahnya lebih cepat, terburu – buru) ingin sampai ke Madinah, akan kalian saksikan semua onta kalau mau masuk ke madinah pasti mengalirkan air matanya karena mereka bergegas ingin cepat sampai ke Madinah. Fahamilah rahasia cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam kalau tidak maka engkau berada kepada keadaan cinta yang dusta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian keadaan para Shahabat, demikian keadaan pria dan wanitanya, demikian keadaan hewan – hewan, demikian keadaan yang Allah tunjukkan kepada kita, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bagaimana dengan kita.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebelum beliau wafat:
“Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling ramah, orang yang paling baik, orang yang paling sopan, orang yang paling berakhlak, orang yang tidak pernah menolak siapapun, ramah kepada semua musuh dan teman”

Hadirin hadirat yang di Muliakan Allah,
Hanya mau memerangi mereka yang memerangi muslimin, maka sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :

النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu lebih patut kau dahulukan dari diri kalian sendiri, dan istri beliau saw adalah ibunda ibunda orang mukmin” (QS Al Ahzab 6)

Demikian firman Allah dan Istri – istri Nabi adalah ibunda mu’minin, maka saat ayat itu turun Rasul berkata :
“barang siapa yang diantara kalian telah faham makna ayat itu bahwa aku lebih berhak dari kalian atas diri kalian sendiri maka siapapun dari kalian yang wafat lalu dia mempunyai harta waris maka bagikan kepada hak warisnya, kalau dia mempunyai hutang yang tersisa datang kepadaku aku yang akan melunasi karena aku lebih berhak atas diri orang itu, lebih berhak melunasi hutangnya dari orang beriman ituatas hutangnya”(Shahih Bukhari)
Kalau ia wafat belum bayar hutangnya aku yang bayar karena aku yang berhak dari ahli warisnya Shalallahualaihi wasalama wabaraka alaih wa’ala alih, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam inilah Nabi mu Muhammad, Inilah idolamu Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau ini selalu menghibur semua yang sedih mereka yang sedih dari para sahabat, beliau yang menghiburnya, mereka yang dalam kesusahan beliau yang menolongnya, mereka yang dalam masalah beliau yang menyelesaikan, mereka yang dalam apapun,mereka sakit beliau yang jenguk, mereka yang wafat beliau yang kuburkan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, demikianlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau berfikir bahwa beliau akan wafat, maka beliau berkata :
“Jika kalian nanti melihat musibah hal yang kalian tidak sukai (maksudnya Rasul tidak bisa lagi menghibur mereka) bersabarlah sampai kalian berjumpa dengan ku ditelaga Haudh shallallahu ‘alaihi wasallam”
hiburan untuk seluruh umatnya, menghibur sanubari kita yang hadir pula dimalam ini, mendengarkan ucapan ini bahwa kita tidak melihat beliau kita rindu dengan beliau, dan beliau sudah mengatakan, jika kalian ditimpa musibah atau masalah bersabarlah maksudnya apa?
“Aku tidak sempat menghibur tapi bersabarlah kita akan berjumpa di telaga Haudh”.Semoga kita semua berjumpa dengan Beliau di telaga Haudh.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mau berpisah dengan orang – orang yang mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan selalu ingin dekat dengan mereka, sebagaimana dijelaskan ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam selesai dari Fatah Makkah Beliau tetap tidak tinggal di Madinah kampung halamannya Beliau memilih kembali tinggal di Makkah Kampung halamannya Beliau memilih kembalike Madinatul Munawarah Beliau berkata : “wahai Anshar hidupku bersama kalian wafat ku di tempat kalian” kata Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika kaum Anshar ada diantara mereka yang cemburu karena Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam membagi bagi ghanimah disaat selesai perang Hunain didalam riwayat yang Tsiqah selesai perang Hunain. Rasul membagi bagi kaum Muhajirin, kenapa? Karena muhajirin sudah mereka kembali ke Makkah tidak tinggal terus di Makkah balik lagi bersama Rasul ke Madinah maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam kasihan melihat Muhajirin sudah pulang kampung di tinggal kampungnya ingin bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasul bagi – bagi pada Muhajirin dan pada mu’allaf, kaum Anshar tidak diberi kaum Anshar lagi mengeluh “saat kami sulit kami yang dipanggil”
ketika Rasul dalam desakan diperang hunain Rasul berbalik ke kanan dan kirinya dan berkata : “Wahai kaum anshar…”
maka Anshar pun turun dari atas bukit – bukit dan berkata :
“labbaik wa sa’daik ya Rasulullah” wahai Rasul kami datang, kami datang, kami bersamamu”, mereka turun dari atas bukit dengan panggilan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kaum anshar berkata : “saat sulit kami yang dipanggil, tapi saat bagian pembagian kami tidak di beri”
maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“mereka kembali kerumah rumah mereka membawa ghanimah, membawa harta, membawa kambing, membawa onta, membawa kerbau, kalian belum cukupkah aku pulang ketempat kampung – kampung kalian, aku datang untuk kalian tidak cukupkah aku untuk kalian? Maka mereka ku berikan harta tapi kalian ku berikan diriku”
maka berkatalah kaum Anshar :
“sudah ya Rasulullah, cukup ya Rasulullah kami sangat gembira”
maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda untuk menenangkan kaum Anshar seraya berkata :
“kalau seandainya kaum Anshar meninggalkan Madinah pergi kelembah lain aku akan ikut bersama kaum Anshar, kalau seandainya kaum Anshar pergi kesuatu perbukitan keluar dari Madinah aku akan bersama kaum Anshar, kalau bukan karena hijrah aku adalah dari orang Anshar kata Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”.

Kenapa ? karena tidak mau pisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar terkenal sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, saat beliau datang THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Rasul yang terusir disemua wilayah,terusir di Makkah, di tempat – tempat lainnya, terusir di Thaif dan di tempat lainnya namun di Madinah di sambut dengan hangat Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saat itu Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tidak lupa cintanya kaum Anshar, yang selalu tidak ingin pisah dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah subhanahu wata’ala memuliakan kita sejiwa dengan pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda didalam riwayat yang Shahih dariImam ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa

“tiadalah seorang yang bersalam kepada ku kecuali Allah kembalikan ruh ku pada jasad ku sampai aku menjawab salamnya”

Demikian hadirin hadirat berkata Imam ibn Katsir hadits ini memiliki kejelasan maknawiy bahwa bukan berarti tiap kali orang bersalam ruh nya Rasul masuk ke tubuhnya lalu menjawab, tapi yang dimaksud adalah Rasul itu setelah wafat dihidupkan kembali, dikembalikan ruhnya kepada jasadnya untuk menjawab semua salam umatnya yang tidak pernah berhenti setiap shalat, orang bersalam. demikian di barat dan timur Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam terus menjawab semua yang bersalam kepada beliau demikian beliau bersabda, namun hadits itu dimaksudkan untuk memuliakan orang – orang yang bersalam kepada beliau dan Allah subhanahu wata’ala telah berfirman:
“Jika orang – orang bersalam kepada mu jawablah yang lebih baik atau yang sama dengan salam itu” maka siapapun yang bersalamkepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dijawab oleh Rasul dengan salam yang lebih indah atau salam yang sama padanya”.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, salah seorang hamba Allah di dalam mimpinya ia melihat di majelis seperti ini di majelis ini orang – orang bersalam, jama’ah kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan qasidahnya maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam ditanyakan :
“ wahai Rasul saw apakah engkau menjawab salam kami, kami yang bersalam kepada mu di dalam majelis”
maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :

عَلَيْكُمْ شَوْقِي وَرَحْمَتِي يا أهل الجلسة…

“atas kalian cinta ku dan kerinduanku wahai hadirin di majelis ini” “kasih sayangku, dan rinduku atas kalian wahai yang hadir di majelis”

lantas hamba Allah itu bertanya lagi :
“wahai Rasul saw apakah mereka itu semua akan kau janjikan kumpul dengan mu kelak di telaga Haudh”
maka Rasul saw berkata :
“ku janjikan kalian berkumpul dengan ku di telaga Haudh kelak aku telah rindu dengan mereka”

Hadirin hadirat demikian yang saya saksikan sendiri dan demikian indahnya salam terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau telah berkata :
“Rahmatku, kasih sayang ku, dan rinduku untuk kalian, dan kalian akan berjumpa wahai ahlul majelis, ya ahlul jalsah wahai yang hadir di majelis akan berjumpa dengan ku dan berkumpul dengan ku di telaga haudh”

Hadirin hadirat kita semua insya Allah tidak terkecuali kumpul dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam kelak.Amin Allahumma amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin hadirat kita terus berdoa dan bermunajat dan semoga Allah subhanahu wata’ala membenahi keadaan kita dhahiran wa bathinan mengabulkan segala hajat kita, menghapuskan dosa – dosa kita, dan memperbaiki masa depan kita di dunia dan di akhirat dengan keluhuran, dengan kemuliaan, dengan kesucian, dengan kemakmuran, dengan kebahagiaan, amin Allahumma amin.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا …

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Kau lah pencipta Nabi Muhammad wahai Allah

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Kau lah yang telah membuat Sang Nabi untuk menjawab salam semua yang bersalam kepadanya

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Alangkah indahnya Engkau Wahai Allah, Alangkah indahnya ciptaan Mu Nabi Muhammad

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Kami hampir tidak percaya, kami yang bersalam ini kepada Sang Nabi di rindukan oleh Beliau, di janjikan bersama beliau di telaga Haudh, hal itu hampir mustahil namun tidak mustahil karna Engkau wahai Yang Maha Dermawan ya Allah, tidak mustahil jika dari Mu wahai Allah

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Tidak akan mustahil jika dengan kehendak Mu

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Kami tidak melihat Nabi di dunia, pastikan kami berjumpa dengan beliau di akhirat,
Gemuruh hamba – hamba Mu, penuh dosa, penuh kesalahan, mohon pengampunan
Seandainya Rasulullah ada maka kami akan datang untuk beristighfar pada Mu dihadapan beliau, namun kami tidak jumpa, maka kami hadir di majelis Ta’lim, menyeru Nama Mu, mohon pengampunan di majelis Rasulillah, majelis Sayyidina Muhammad.

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Ampuni kami, yang lebih banyak memuji selain Mu dari pada memuji Mu, yang lebih banyak memuliakan selain Mu dari pada Mu, lebih banyak mengingat selain Mu dari pada mengingat Mu, Hadirin hadirat apakah kau kira tidak di pertanyakan kelak ?dihadapan Allah

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Wahai Allah syafaati kami dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Di dunia dan di akhirat, di dunia dengan keberkahan dan kemakmuran di akhirat dengan bebas dari api Neraka dan Hisab, mustahil kami mendapatkannya kecuali dari Mu wahai Allah

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Kami bertawassul kepada Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar engkau limpahi keberkahan di dunia, keluhuran di dunia dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kemuliaaan di dunia dan di akhirat dan bebas dari api Neraka, hal ini mustahil kalau bukan dari Mu ya Allah

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Wahai Raja Langit dan Bumi, wahai yang Maha Melihat lintasan pemikiran kami, beri kami kelezatan, kenikmatan, di dalam dhahir dan bathin lebih dari hari – hari sebelumnya dan tidak pernah sirna, berkesinambungan, hingga kami Menghadap Mu dan di hadapan Mu

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

Percepat datangnya kemakmuran, percepat selesainya gempa, percepat selesainya segala fitnah, percepat selesainya segala musibah, percepat terbitnya kemakmuran

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. يَا الله…يَا الله… ياَ الله..

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم …لاَإلهَ إلَّاالله…لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ…لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ…لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ… مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Jumat, 03 Desember 2010

MATAHARI terbit dari BARAT??

Investigasi lanjutan mengenai anomali-anomali 2012 tiba pada verifikasi ilmiah yang paling menggetarkan : Prediksi NASA bahwa dalam beberapa tahun ke depan ada kemungkinan terjadi perubahan kutub magnet bumi yang merupakan siklus ribuan tahun dari planet dan bintang.




Meski sulit dipercaya, sebagai contoh NASA mengatakan bahwa pada tahun 2001 bintang kita "matahari", telah mengalami perubahan kutub tersebut. Namun karena massa matahari relatif uniform dan kita tidak tinggal disana maka manusia relatif tidak merasakan perubahan ini.
Seperti kita ketahui bumi dapat diibaratkan sebutir telur dimana kulit telur adalah daratan dan lautan tempat kita berpijak, dan cairan telur adalah material vulkanis logam cair dan inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat bersuhu tinggi.
Spoiler for matahari bersuhu tinggi:



Dan inti bumi inilah yang memiliki medan magnet yang keluar dari kutub utara menuju kutub selatan yang dikenal dengan Sabuk Van Hallen. Medan magnet ini melindungi bumi dari sinar kosmis matahari yang memungkinkan kehidupan berjalan dengan normal.

Dalam beberapa dekade terakhir dinyatakan kutub utara telah bergeser dalam derajat yang signifikan, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadi pergeseran total kutub Utara menjadi kutub Selatan ini. Bisa dalam hitungan tahun, atau masih ratusan tahun lagi.

Bukan berarti bumi yang berputar balik, tapi karena inti bumi dan kerak bumi diisi oleh cairan, posisi inti dan keraklah yang sebenarnya berputar (Seperti kuning telur berputar didalam telur yang sedang diam).
Spoiler for kerak bumi:




jadi apakah efeknya terhadap kehidupan di dunia ini? Satu hal yang bisa dipastikan adalah jarum kompas kita tidak akan lagi menunjuk ke arah utara namun mengikuti kutub magnet Utara yang sudah pindah di Selatan.

Cuma jarum kompas berubah arah? Mungkin saja. Worst scenarionya malah kemungkinan terjadi sedikit gangguan magnetik yang bisa merusak peralatan elektronik, satelit, pembangkit listrik atau piranti teknologi lainnya.

Ooh, jadi sebenarnya kita tidak perlu khawatir kan? Seperti prediksi badai matahari di tahun 2012, upaya pemerintah mungkin lebih kepada mitigasi terhadap kerusakan peralatan GPS dan sarana telekomunikasi.
Jadi benarkah kita tidak perlu khawatir? Coba dipikirkan lagi, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan, darimanakah Matahari kita akan terbit?

MATAHARI terbit dari BARAT??

Investigasi lanjutan mengenai anomali-anomali 2012 tiba pada verifikasi ilmiah yang paling menggetarkan : Prediksi NASA bahwa dalam beberapa tahun ke depan ada kemungkinan terjadi perubahan kutub magnet bumi yang merupakan siklus ribuan tahun dari planet dan bintang.




Meski sulit dipercaya, sebagai contoh NASA mengatakan bahwa pada tahun 2001 bintang kita "matahari", telah mengalami perubahan kutub tersebut. Namun karena massa matahari relatif uniform dan kita tidak tinggal disana maka manusia relatif tidak merasakan perubahan ini.
Seperti kita ketahui bumi dapat diibaratkan sebutir telur dimana kulit telur adalah daratan dan lautan tempat kita berpijak, dan cairan telur adalah material vulkanis logam cair dan inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat bersuhu tinggi.
Spoiler for matahari bersuhu tinggi:



Dan inti bumi inilah yang memiliki medan magnet yang keluar dari kutub utara menuju kutub selatan yang dikenal dengan Sabuk Van Hallen. Medan magnet ini melindungi bumi dari sinar kosmis matahari yang memungkinkan kehidupan berjalan dengan normal.

Dalam beberapa dekade terakhir dinyatakan kutub utara telah bergeser dalam derajat yang signifikan, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadi pergeseran total kutub Utara menjadi kutub Selatan ini. Bisa dalam hitungan tahun, atau masih ratusan tahun lagi.

Bukan berarti bumi yang berputar balik, tapi karena inti bumi dan kerak bumi diisi oleh cairan, posisi inti dan keraklah yang sebenarnya berputar (Seperti kuning telur berputar didalam telur yang sedang diam).
Spoiler for kerak bumi:




jadi apakah efeknya terhadap kehidupan di dunia ini? Satu hal yang bisa dipastikan adalah jarum kompas kita tidak akan lagi menunjuk ke arah utara namun mengikuti kutub magnet Utara yang sudah pindah di Selatan.

Cuma jarum kompas berubah arah? Mungkin saja. Worst scenarionya malah kemungkinan terjadi sedikit gangguan magnetik yang bisa merusak peralatan elektronik, satelit, pembangkit listrik atau piranti teknologi lainnya.

Ooh, jadi sebenarnya kita tidak perlu khawatir kan? Seperti prediksi badai matahari di tahun 2012, upaya pemerintah mungkin lebih kepada mitigasi terhadap kerusakan peralatan GPS dan sarana telekomunikasi.
Jadi benarkah kita tidak perlu khawatir? Coba dipikirkan lagi, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan, darimanakah Matahari kita akan terbit?

Pengikut