Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Kamis, 24 November 2011

Pacaran Islami TIDAK Mengakali Hukum Islam

“Kalian selalu mencari-cari alasan buat pacaran, ya?” Demikian dakwaan dari sebagian penghujat pacaran islami. “Tak sedikit,” tuduh mereka, “santri-santri yang sudah berani berpacaran dengan mengatasnamakan pacaran Islami. Mereka mencampurkan yang haq dengan [yang] bathil.” Lalu, saran mereka, “Jangan sampai kamu ‘ngakalin’ hukum gitu lho.” Benarkah dakwaan mereka itu? Mengakali Hukumkah Pacaran Islami?
Ustadz Muhammad Shodiq (pengasuh Pesantren Cinta) menjawab:
1. Alasan Pacaran Islami Tidak Dicari-cari
2. Islamisasi Pacaran Dibenarkan Syari’at
3. Jangan Berlebihan dalam Mencegah Zina!
4. Dengan Pacaran Islami, Muliakanlah Islam!
Singkatnya, Pacaran Islami TIDAK Mengakali Hukum Islam.

Pacaran sesudah menikah lebih nikmat?

Kata orang, pacaran sesudah menikah itu nikmat banget. Sampai ada bukunya segala. Kalau gak salah, judulnya: Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan. Kata orang pula, “Pacaran itu halal, tapi sesudah menikah.”
Benarkah pacaran sesudah menikah itu nikmatnya melebihi pacaran sebelum menikah? Benarkah pacaran itu halal hanya jika sesudah menikah?
Eh, saya tidak hendak memperdebatkannya. Di sini saya hanya mengajak kita semua untuk kembalikan makna kata pacaran ke makna aslinya (bukan makna palsunya). Lalu Anda bisa menilai sendiri apa benar bahwa pacaran setelah menikah itu nikmat banget, bla bla bla.
Kata “pacar” berasal dari bahasa Kawi (Jawa Kuno). Artinya: “calon pengantin“. Kata ini kemudian mendapat akhiran “-an” yang bermakna kegiatan. Jadi, pacaran adalah aktivitas persiapan menikah.
Nah, mungkinkah persiapan menikah dilakukan sesudah menikah? Mustahil. Titik.

PERSIAPAN PRA NIKAH

Artikel ini diambil dari sebuah Kajian Muslimah via YM beberapa waktu yang lalu, tp baru sekarang ada kesempatan buat posting. Semoga bermanfaat bagi yang mau menikah yah…




Wulan sedang bingung. Pasalnya pernikahannya hanya tinggal satu pekan lagi. Seluruh persiapan sudah dilakukan, dari mulai mengurus surat nikah, sampai pernak-pernik pesta perkawinan. Tapi ada yang mengganjal dalam pikiran Wulan. Ada rasa khawatir yang tidak ia ketahui sumbernya. Berbagai masukan dari keluarga tentang tata cara dan perlengkapan pesta perkawinan, yang berbeda dari keinginannya juga sering membuat tensi Wulan naik. Belum lagi, pengetahuannya tentang dunia perkawinan masih sangat terbatas sekali, membuatnya semakin nervous menghadapi pernikahan.



Lain lagi dengan Narti. Setelah sekian lama melajang, akhirnya datanglah sang pangeran untuk melamarnya. Sebenarnya Narti sudah membaca banyak buku tentang perkawinan. Ia juga memiliki banyak teman yang sudah menikah dan memiliki anak juga yang membuat ia faham tentang dunia pernikahan dan pernak-perniknya. Tapi ada sesuatu yang membuatnya khawatir, sanggupkah ia menjadi isteri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Apakah ia mampu berbagi segala hal dengan suaminya kelak, sedangkan saat ini ia sudah terbiasa mandiri. Mengurus semuanya sendiri. Tiba-tiba ia jadi takut menghadapi pernikahan yang sudah semakin dekat.



Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa mempersiapkan ilmu, mental dan spiritual dalam menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam pernikahan tersebut terlupakan.



Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah.



1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan



Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri insya Allah akan melanggengkan pernikahan.



Banyak orang yang menikah hanya karena cinta, atau mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu karena sudah cukup umur tetapi masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-alasan seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga menjadi sangat rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur ketika badai rumah tangga datang menerjang.



Sebagai muslim yang memiliki rujukan hidup yang jelas, tentu kita tahu bahwa menikah itu karena ibadah. Visi pernikahan dalam Islam adalah menimba banyak pahala melalui aktivitas berumah tangga. Menjauhkan diri dan keluarga dari api neraka, dan akhirnya berusaha meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Bila seseorang memiki visi seperti ini insya Allah hari-hari yang dilaluinya setelah menikah akan berusaha dihadapi sesuai dengan hukum-hukum Islam.



Ilmu yang lain yang harus diketahui adalah tentang hukum-hukum pernikahan. Seperti tentang rukun nikah, yaitu mempelai pria dan wanita, dua orang saksi, wali dari pihak perempuan dan ijab kabul. Bila sudah terpenuhi semuanya, insya Allah pernikahan menjadi sah secara agama.



Lalu kewajiban memberi mahar sesuai yang diminta oleh pihak wanita. Lalu masalah walimatul ursy (pesta pernikahan). Tradisi-tradisi daerah bukanlah hal yang wajib untuk dilakukan. Bahkan sebisa mungkin dihindari tradisi yang bertentangan dengan aqidah Islam. Lalu juga mempermudah semua proses pernikahan adalah lebih utama. Juga menyederhanakan pesta pernikahan, tidak bermewah-mewah lebih baik dalam pandangan Islam.



2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.



Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.



Di dalam pernikahan juga diperlukan rasa tanggung jawab untuk untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Sehingga setiap anggota keluarga tidak hanya menuntut hak-haknya saja, tetapi berusaha untuk lebih dulu memenuhi kewajibannya.



Pernikahan merupakan perwujudan dari tim kehidupan kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu kerja sama, saling mendukung dalam segala hal sangat diperlukan. Termasuk dalam pendidikan anak. Pernikahan juga merupakan sarana untuk terus menerus belajar tentang kehidupan. Ketika memasuki dunia perkawinan seseorang belajar untuk menjadi bagian dari tim kehidupan. Ketika memiliki anak seseorang belajar untuk mendidik anak dengan cara yang baik. Tidak jarang juga orang tua perlu memaksa diri untuk merubah kebiasaan-kebiasaan buruknya agar tidak ditiru oleh anak. Ketika anak-anak menjelang dewasa orang tua belajar untuk menjadikan anak-anaknya sebagai teman, sebagai bagian dari tim kehidupan yang aktif menggerakkan roda kehidupan, dan seterusnya.



3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.



Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan diri kepada Allah. Sebelum menikah peningkatan kualitas diri dan kualitas ibadah mutlak diperlukan. Berdoa kepada Allah untuk mendapatkan suami yang sholih dan anak-anak yang akan menjadi penyejuk mata.



Bergaul dengan orang-orang yang sholih yang dapat menjaga dien kita juga perlu dilakukan. Membaca buku-buku tentang keutamaan pernikahan juga perlu dilakukan untuk menguatkan niat kita dalam menikah.



Ketika pinangan datang, ibadah semakin dikencangkan. Terus memohon kepada Allah untuk mendapatkan yang terbaik sebagai pasangan kita. Saat ini, perlu juga kita membersihkan hati agar niat ibadah dalam pernikahan ini tidak menyimpang. Juga menjaga kesucian hubungan kita dengan calon suami sampai datangnya waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak terjatuh dalam godaan setan.

Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya dipersingkat agar kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.



4. Persiapan Fisik



Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat penting bagi kita.



Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah.

Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan.

Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.

Senin, 14 November 2011

Indonesia Sea Games 2011




Indonesia Sea Games 2011 - Here you can get updates about the latest news from the SEA Games in Indonesia in 2011 to 26. Sea Games in 2011 was attended by participants from several countries of Southeast Asia in particular. On this page and on this category of information you can get the latest news Indonesia Sea Games 2011 latest and most comprehensive of the various sources which we will monitor quotes and more. Beritamandiri as the latest news blogs Indonesia will continue to provide updated information to the loyal visitors by providing specific information from the field and the various branches of sports in Indonesia Sea Games 2011.
Games of Southeast Asian Nations in 2011 (abbreviated as SEA Games in 2011) planned to be held in Indonesia on 11 to 25 November 2011. There are only two host cities of Palembang in South Sumatra Province as the main host, and Jakarta as the host of supporters. Jakarta itself has been held three times a SEA Games, namely in 1979, 1987, and 1997.
For his own opening and closing ceremony held in Stadium possibility of Palembang Srivijaya Ampera Bridge or Tidewater Musi River in Palembang. Palembang held 24 sports of 38 sports and a host of supporters of Jakarta.
For that here we will list the sports that competed in the event the SEA Games in 2011. What are the sport in the SEA Games in 2011? Cekidott ...
Here's a list of details about the sport that competed in the 26th SEA Games in Indonesia in 2011.1. Aquatics2. Archery3. Athletics4. Badminton5. Baseball6. Basketball7. Billiards & Snooker8. Bowling9. Boxing10. Bridge11. Canoeing12. Chess13. Cycling14. Equestrian15. Fencing16. Finswimming17. Football18. Futsal19. Golf20. Gymnastic21. Judo22. Karate23. Paragliding24. Pencak Silat25. Petanque26. Roller Sports27. Rowing28. Sailing29. Sepaktakraw30. Shorinji Kempo31. Shooting32. Softball33. Soft Tennis34. Table Tennis35. Taekwondo36. Tennis37. Traditional Boat Race38. Volleyball39.Vovinam40. Wall Climbing41. Water Skiing42. Weightlifting43. Wrestling44. Wushu
Place sports that will compete in Sea Games in 2011 Indonesia:
JAKARTA INCLUDE Archery, Badminton, Basketball, bowling, CANOING, cycling, equestrian, fencing, FOOTBALL AND FUTSAL, JUDO, KARATE, Rowing, SCREEN, Taekwondo, TABLE TENNIS, Wushu, Kempo, martial arts, DRAGON BOATS, AND PARAGLIDING VOVINAM .
Palembang will host for the sports of baseball, billiards and snooker, boxing, football, gymnastics, sepak takraw, shooting, softball, tennis and soft tennis, indoor volleyball, beach volleyball, weightlifting, wrestling, chess, fin swimming, petaque, skiing water, bridge, rollerblading and rock climbing.
States Parties Sea Games in 2011BruneiDarussalam, Philiphines, Indonesia, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, Timor-Leste, Vietnam

collapse of honesty dfan character education in Indonesia

Honesty really expensive hargannya in Indonesia. Justice is only a mere joke, education as a bridge to educate the youth of the nation torn apart when he heard moans Alifah families who were expelled from their homes, because dishonesty disturbing school. Very ironic when the elite in the Ministry of National Education which dinahkodai Mohammad Nuh declared representative of the National Examination in building character education in this Indoneisa. Misfortunes that occur in families Alifah is one of incompetence in management education Indoneisia.

Expulsion from the village Alifah family home, is still low awareness will masarakat public rights of society, where every citizen has the right and responsible in doing the activity, without the restraints and argue freely. It is inversely proportional to the cases of corrupt snapper are still not necessarily determine its completion. As if they were protected by kemunafikkan ruling elite. This nation when it's run by people who are not experts, and is not responsible in practice the values ​​of Pancasila this is it.

Determinitas dishonesty, making the concept of justice and rule of law is still ambiguous in the realm of this beloved archipelago. Because the management of the infrastructure foundation of Human Resources to be oscillating with a quota of political power. Muhammad Nuh, Minister of National Education as not to minimize school children in Indonesia, education is only for smart people, rich people. National exams are proud of Noah, only a small example of the collapse of character education in Indonesia

If no one central leadership of Muhammadiyah Students Association, led by Achmad Nur Slamet Effendy asking the president to revoke the decree as Muhammad Nuh, Minister of National Education, Muhammad Nuh has been properly replaced, and it is proper Education Reconstruction Indoneisa in synergy so that the quality of people woke up, and the creation of rights educational rights of accommodative

Ustadz is the best.....

Ustad who give us instruction pairs are kebangetan rate, but not less kebangetan ngundang who wants free. Lha trus ustadnya want to eat anything if it runs out day2 sermon for free?
Anyone who wants to imitate the Prophet preaching, then he should not ask for much less determine the wage rates. Now who would you follow, the Prophet Muhammad or the preachers who put up the rates?
I love the example case, a teacher of the Koran dng of knowledge in the field of Arabic Idioms Idioms hold tutoring reading and writing Arabic & Quran. Person to fix the price it was sbesar 2jt SERVICES / month. Does DNG 2jt peg is the wrong person?
"I'm not asking for payment. But every time you finish providing tutoring. Parents are always there to give money". Because quite a lot of his students, the income from giving lessons Koran Aiman ​​was more than enough for living expenses.
... and similar comments at the top will always appear, continue to repeat with a similar intent. Rarely discussed in open forum, sometimes just grumbled in a coffee shop, or have something to know-just-know. For preachers nge-top bin busy schedule even things trivial but important * * the above should be discussed first through its operations manager or secretary.
So whether cleric or religious teacher salaries exist? If there is, we give how fair? What seikhlasnya envelope enough money to cover the cost of transport? Bgm with celebrity cleric who lives far more affluent than the congregation terkayanya though and "own" special rate?
Indeed not a few religious teacher who had a successful and wealthy entrepreneur (travel, school, boarding, breeding, trading, etc.), a side job (the guide Hajj / Umrah, motivator, principals, etc.), or perhaps a rich husband (if cleric) , etc. can be inherited. As pilgrims do not have to fuss to question where it came wealth TSB cleric .. he he .. But more of those who rely solely on the primary income from teaching religion. The time is focused to preaching, worship, and family.
The two sides met PEACE - one hand to give professional services with sincerity and the other one who has received pay for the services seikhlasnya. How sincere approach to the definition of auspicious, win-win solution and not inviting the wrath of God as the owner Science and Wealth. PEACE by Sheikh Imam Abu al-Qasim al-Qushayri in his book al-Qusyairiyah treatise is "Doing something in order to draw closer to Allah SWT only, not to get something, or not to receive His love rather than being".
Without realizing it we put some different definitions of sincerity when linked with a religious teacher, tutor, or Islamic school class dues in practice. The phrase seikhlasnya as remuneration (salary) is often defined free or semurahnya. Teaching fee is cheaper (tuition fee) which is worn by a teacher of religion, then higher again sincerity that we feel. Moreover, if properly made free at all.
It was heartfelt and sincere this tutor!
Conversely, if the higher fees imposed reply, the thinner they will be our teachers a sense of sincerity in the heart.
Often parents find it hard to enroll their children learn to recite to a teacher know if the dues per month USD. 100 thousand, but it felt natural that the children take tutoring lessons at a cost of two / three times as much for one subject that will come out in exam grade.
Individuals are not considered a great preacher if driving a luxury car or a luxury home that are not appropriate but the label will be affixed to the preachers who walk in the same style (cleric mercenary, looking for popularity at the expense of science, etc.).
Strange if a religion teacher put * price * for his services, but it is unusual for a doctor, architect, attorney to determine their rates.
Nothing forbids one within the teaching of religion or speech if he asks for a reward. This goes back to intentions. Does someone preaching (in the way of Allah) to simply make money or seek pleasure of Allah and uphold the sentence of God on earth. They are also humans who need financial support in carrying out tasks (food, clothing, transport), provide for the family, school children, pay bills, mortgage etc.. No one paid them regularly. It is appropriate they also have the right to set rates for services that are worthy of their charitable fields ax TSB as some other professionals.
For those * honor * is an option. There are times when they are already financially well off because there are some other sources so they are reluctant to ask for even they will give the students who lack. But for those who have no other source they are appropriately assisted. Allah says, "(Berinfaklah) to indigent persons who are bound (by jihad) in Allah's way, they can not (try) on earth. People who do not know think they are rich because raising himself from begging. You know them by looking at its properties, they do not ask the people on urgent basis. And whatsoever good thing ye spend (in Allah's way), then surely Allah is knowing, "(Al-Baqarah: 273).
* Inspired writings in the Tower of Light edition 1 / 2011 by ust Kauthar
see also the view of Dr.. Yusuf Qaradawi in the book Fiquzh Zakat on preachers and are entitled to receive zakat, such as in writing Sarwat Ahmad feat.
http://menata-hati.blogspot.com/2011/10/ustadz-ngaji-mau-dibayar-berapa.html

Republic of Indonesia


Republic of Indonesia abbreviated to RI or Indonesia is a country in Southeast Asia, which is crossed by the equator and located between Asia and Australia as well as between the Pacific and Indian Ocean. Indonesia is the world's largest archipelagic nation consisting of 13,487 islands [5] [6], therefore it is also known as Nusantara ("outer islands", in addition to Java, which is considered the center). [7] With a population of 222 million souls in 2006, [8] Indonesia is the fourth most populous country in the world and the largest Muslim populated country in the world, although not officially an Islamic state. Indonesia is a republic, with the House of Representatives, Regional Representative Council and the President is elected directly. Is the country's capital Jakarta. Indonesia borders Malaysia on the island of Borneo, and Papua New Guinea on New Guinea and East Timor on the island of Timor. Other neighboring countries include Singapore, the Philippines, Australia, and the union territory of Andaman and Nicobar Islands in India.History of Indonesia is heavily influenced by other nations. Islands Indonesia became an important trade region since at least the 7th century, when the Srivijaya kingdom in Palembang religion and trade relations with China and India. Hindu kingdoms and Buddhism has been growing in the early centuries AD, followed by the traders who brought Islam, and various European powers fought one another to monopolize the spice trade in the Moluccas during the era of ocean exploration. Once under Dutch colonial rule, Indonesia which was then called the Dutch East Indies declared its independence at the end of World War II. Furthermore, Indonesia received various obstacles, threats and challenges of natural disasters, corruption, separatism, a democratization process and the period of rapid economic change.From Sabang to Merauke, Indonesia consists of various ethnic, linguistic and religious groups. The Javanese are the largest ethnic group and most politically dominant. Indonesia's national motto, "Unity in Diversity" ("Diversity remains one"), articulates the diversity that shapes the country. Besides having a dense population and vast territory, Indonesia has a natural area that supports the second largest biodiversity in the world.

Kamis, 03 November 2011

Ustadz/ kyai Ngaji Mau Dibayar Berapa ?

Ustad yg ngasih pengajian pasang tarip memang kebangetan, tapi tak kalah kebangetan yg ngundang maunya gratisan. Lha trus ustadnya mau makan apa kalau hari2-nya habis buat khotbah gratis ?


Barang siapa yang mau meniru cara berdakwah Rasulullah, maka tidak selayaknya dia meminta upah apalagi mematok tarif. Sekarang siapa yang mau anda ikuti, Rasulullah SAW atau para penceramah yang memasang tarif?

Saya kasih contoh kasus, seorang guru ngaji dng keilmuan di bidang bhs arab mengadakan les bhs arab & baca tulis quran. Orang tersebut mematok harga untuk JASA nya itu sbesar 2jt /bln. Apakah dng mematok 2jt tersebut si orang tersebut salah ?

"Saya tidak meminta bayaran. Tapi setiap kali selesai memberikan les. orang tua murid selalu saja ada yang memberi uang". Karena cukup banyak muridnya, pendapatan Aiman dari memberikan les mengaji itu lebih dari cukup untuk biaya hidup.

... dan komentar-komentar senada di atas pun akan selalu muncul, terus berulang dengan maksud yang mirip. Jarang didiskusikan di forum terbuka, kadang hanya gerutu di warung kopi, atau sudah sesuatu yg tahu-sama-tahu saja. Bagi da'i nge-top bin jadwal padat malah hal-hal *remeh tapi penting* di atas harus dibicarakan dulu melalui manajer atau sekretaris operasional nya.



Jadi apakah honor ustadz atau guru agama itu ada ? Jika ada, kita beri berapa wajarnya ? Apa cukup uang amplop seikhlasnya utk menutupi ongkos transport ? Bgm dengan ustadz selebriti yg hidup jauh lebih berkecukupan dari jemaah terkayanya sekalipun dan "memiliki" tarif khusus ?



Memang tak sedikit ustadz yang sukses dan kaya karena punya wirausaha (travel, sekolah, kost, peternakan, dagang, dll), kerja sampingan (pemandu haji/umrah, motivator, kepala sekolah, dll), atau boleh jadi suaminya kaya (jika ustadzah), dapat warisan dll. Sebagai jamaah tak perlu rewel mempertanyakan darimana datangnya kekayaan ustadz tsb he..he.. Namun lebih banyak mereka yg hanya mengandalkan pendapatan utama dari mengajar agama. Waktunya memang difokuskan utk berdakwah, ibadah, dan keluarga.



Dua sisi IKHLAS bertemu -- satu sisi memberi jasa profesional dengan ikhlas dan satu sisi lain membayar jasa yg telah diterima seikhlasnya. Bagaimana pendekatan definisi ikhlas yg tepat, win-win solution dan tidak mengundang murka Allah sebagai Sang Pemilik Ilmu dan Kekayaan. IKHLAS menurut Syekh Imam Abu al-Qasim al-Qusyairi dalam kitabnya Risalah al-Qusyairiyah adalah "Melakukan sesuatu dengan tujuan untuk mendekatkan diri hanya kepada Allah SWT, bukan untuk mendapatkan sesuatu, atau bukan untuk mendapat kasih sayang daripada mahluk Nya".



Tanpa disadari sebagian kita memasang definisi berbeda tentang ikhlas apabila dikaitkan dengan ustadz, guru mengaji, atau iuran kelas madrasah Islam di dalam praktek. Ungkapan seikhlasnya sebagai balas jasa (honor) sering diartikan gratis atau semurahnya. Lebih murah iuran pengajaran (tuition fee) yg dikenakan oleh seorang pengajar agama, maka lebih tinggi lagi keikhlasan yg kita rasakan. Apalagi kalau benar digratiskan sama sekali.



Sungguh tulus dan ikhlas guru mengaji ini !

Sebaliknya bila semakin tinggi iuran yg dikenakan, semakin tipis keikhlasan guru tsb kita rasa di dalam hati.



Seringkali orang tua merasa berat utk mendaftarkan anaknya belajar mengaji ke seorang guru apabila mengetahui iuran per bulannya Rp. 100 ribu, namun merasa wajar saja jika sang anak ikut les pelajaran dengan biaya dua / tiga kali lipatnya utk satu mata pelajaran yg akan keluar di ujian kenaikan kelas.

Individu bukan pendakwah dipandang hebat jika mengemudikan mobil mewah atau memiliki rumah mewah namun label yang kurang pantas akan ditempelkan pada pendakwah yg bergaya hidup sama (ustadz mata duitan, cari popularitas dengan mengorbankan ilmunya dll).

Aneh jika seorang guru agama meletakkan *harga* bagi jasanya, namun hal yang biasa bagi seorang dokter, arsitek, pengacara utk menentukan tarif mereka.

Tidak ada yang melarang seorang pun dlm mengajar agama atau ceramah jika ia meminta upah. Ini kembali pada niat. Apakah seseorang berdakwah (di jalan Allah) untuk semata mencari uang atau mencari ridha Allah dan menegakkan kalimat Allah dimuka bumi. Mereka juga manusia yg memerlukan dukungan finansial dalam menjalankan tugas (pangan, sandang, transport), menafkahi keluarga, sekolah anak, bayar rekening, cicilan rumah dll. Tidak ada yg menggaji mereka secara rutin. Sudah selayaknya mereka pun berhak untuk menetapkan tarif jasa yang pantas atas ladang amal mereka yg khas tsb sebagaimana profesional yg lain.





Bagi mereka *honor* adalah pilihan. Ada kalanya mereka sudah berkecukupan karena ada sumber finansial yg lain maka mereka pun segan utk meminta bahkan mereka akan memberi para murid yg kekurangan. Namun bagi mereka yg tidak memiliki sumber lain sudah selayaknya mereka dibantu. Allah SWT berfirman, "(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha mengetahui," (Al-Baqarah: 273).





*terinspirasi tulisan di Menara Sinar edisi 1/2011 oleh ust Kauthar

*baca juga pandangan Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitab Fiquzh Zakat mengenai para pendakwah dan berhak menerima zakat, seperti di tulisan ust Ahmad Sarwat.

http://menata-hati.blogspot.com/2011/10/ustadz-ngaji-mau-dibayar-berapa.html

Runtuhnya Kejujuran dan Karakter Pendidikan di Indonesia

Kejujuran sungguh mahal hargannya di Indonesia ini. Keadilan hanya menjadi guyonan semata, pendidikan sebagai jembatan untuk mencerdaskan anak bangsa terkoyak ketika mendengar rintihan keluarga alifah yang diusir dari rumahnya, lantaran mengusik ketidak jujuran sekolahnya. Sangat ironis sekali ketika elit di Kementerian Pendidikan Nasiona yang dinahkodai Muhammad Nuh menyatakan Ujian Nasional representative dalam membangun pendidikan karakter di Indoneisa ini. Kemalangan yang terjadi di keluarga alifah adalah salah satu ketidakbecusan pengelolaan pendidikan di Indoneisia.




Pengusiran keluarga alifah dari kampong halamannya, merupakan masih rendahnya kesadaran masarakat akan hak-hak publik masyarakat, dimana setiap warga Negara berhak dan bertanggungjawab dalam melakukan aktivitas, tanpa pengekangan dan sebebas-bebasnya berpendapat. Hal ini berbanding terbalik dengan kasus koruptor kakap yang masih belum tentu menentu penyelesaiannya. Seakan-akan mereka dilindungi oleh kemunafikkan elit penguasa. Bangsa ini kalau sudah dikelola oleh orang yang tidak ahlinya, dan tidak bertanggungjawab dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila beginilah jadinya.



Determinitas ketidakjujuran, membuat konsep keadilan dan kepastian hokum masih ambigu di ranah nusantara tercinta ini. Lantaran pengelolaan fondasi infrastruktur sumber Daya Manusia masih terombang-ambing dengan jatah politik penguasa. Muhammad Nuh selaku Menteri Pendidikan Nasional tidak meminimalisir anak tidak sekolah di Indonesia, pendidikan hanya untuk orang pintar, orang kaya. Ujian Nasional yang dibanggakan Nuh, hanya contoh kecil runtuhnya karakter pendidikan di Indonesia



Tidak salah Jika Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yang dipimpin oleh Slamet Nur Achmad Effendy meminta presiden untuk mencabut SK Muhammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan Nasional, sudah selayaknya Muhammad Nuh diganti, dan sudah selayaknya Pendidikan Indoneisa di Rekonstruksi supaya sinergisitas kualitas masyarakat terbangun, dan terciptanya hak-hak pendidikan yang akomodatif

10 kota Penghasil wanita cantik di indonesia

Kalau kita ngomongin cewek cantik, mungkin tidak akan ada habisnya, hampir disemua kota di negeri kita pasti ada yg cantik-cantik, ini saya ambil dari salah satu polling yg dilakukan di salah satu situs indonesia, Kota kota dengan populasi cewek cantik.


1. Bandung

Ini dia, kota yang menurut sebagian besar pemilih mempunyai populasi cewek yang cantik2. Perpaduan kulit mulus, body bagus, wajah yang rata2 "baby face", senyum menawan, murah senyum dan tutur kata yang halus.

2. Jakarta

Ga ada habisnya kita liat cewek cantik kalo kesini, apalagi kalo kita jalan ke mall, siap2 cuci mata. Wanita2 yang pintar, cerdas, dan fashionable.

3. Aceh

Kebanyakan wanita Aceh berwajah pepaduan Melayu dan Timur Tengah, menghasilkan kulit kuning langsat dan hidung mancung, bahkan di Aceh ada banyak keturunan Portugis dan Spanyol, bermata biru, biasa disebut Si Mata Biru Dari Aceh (Keturunan dari tentara Islam Kerajaan Islam Cordoba di Eropa yang mengungsi karena Runtuhnya Kekhalifahan Islam)

4. Semarang

Kebanyakan cewek cantik di kota ini keturunan Chinese, perpaduan oksotik wanita Jawa dan kecantikan Asia Timur

5. Solo

Bukan rahasia umum, wanita solo terkenal dengan senyumnya yang manis, tutur bahasa yang halus.

6. Malang (Jawa Timur)

Wanita Jawa berkulit putih, pintar bergaul, dan senyuman yang manis.

7. Denpasar

Perpaduan kecantikan khas Indonesia dan kecerdasan, wanita Bali bukan wanita yg mudah untuk ditakhlukan hatinya.

8. Manado

Semua orang juga tau, kalo orang Manado putih mulus, dan body yg menawan, berisi, seksi kayak orang2 Fillipina.

9. Banjarmasin

Suku Banjar, biasanya disertai dengan tubuh aduhai, berkulit putih, wajah baby face dan keramahan khas Melayu.

10. Padang

Ini dia, kota dengan pupulasi cewek melayu yang cantik, dan hidung yg mancung.

Mengenang Marco Simoncelli (misteri dibalik kematian marco simoncelli)

Marco Simoncelli Meninggal dunia, berikut ini adalah bebara kumpulan gambar yang menggambarkan marco simoncelli meninggal dunia dalam balapan moto gp sepang Malaysia pada tanggal 23 oktober 2011 kemarin, dimana dalam insiden yang mengakibatkan super sic meninggal Ini kita bisa lihat betapa hebatnya benturan yang terjadi saat penunggang motor Honda no 58 ini harus menghembuskan nafas terakhir saat balapan,




Marco simoncelli merupakan pembalap Italia kelahiran tahun 1987 yang merupakan mantan juara dunia kelas 250 cc, sebelum naik kelas ke motoGP, penyebab simoncelli meninggal adalah luka yang terjadi di di kepala, leher dan dada.



Marco simoncelli meninggal dunia sesaat setelah tabrakan maut tersebut, pembalap Tim Honda Gresini itu tak sadar saat anggota tim medis menjemputnya di lintasan balap. Mereka memberikan pertolongan pertama berupa CPR (napas buatan) baik di mobil ambulans maupun selama 45 menit di pusat medis MotoGP. Namun upaya itu tak mampu menyelamatkan Simoncelli. Simoncelli meninggal dunia pada pukul 16.56

Pengikut