Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Rabu, 17 Desember 2008

Perencanaan Karir Aktivis Dakwah


Pengemban (aktivis) dakwah Islam sejatinya adalah sosok yang mampu mencurahkan seluruh pemikiran (aqliyah) dan jiwa (nafsiyah) yang ada dalam dirinya untuk dakwah Islam. Dakwah bagi seorang pengemban dakwah sejati adalah merupakan poros kehidupan (markazul ihtimam)-nya. Semua aktivitas hidupnya berpusat pada dakwah. Dengan kata lain dakwah menjadi pertimbangan utama dalam seluruh aktivitas yang akan, sedang dan telah dilakukannya.

Allah swt berfirman dalam QS. Fushshilat : 33 : “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang sholeh dan berkata : ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri ?’.

Namun sayangnya, tidak jarang dan tidak sedikit diantara mereka yang kemudian tumbang dan berguguran di tengah jalan. Semasa ia kuliah, semangat dakwah demikian tinggi bersama teman-temannya. Tetapi seiring perjalanan waktu dan tantangan riil dalam hidup yang dihadapinya, sedikit demi sedikit ghirah (semangat) dan idealisme keumatannya pun menipis dan akhirnya hilang ! Fenomena umum….

DR. Fathi Yakan dalam bukunya, “Yang Terpuruk di Jalan Dakwah” mensinyalir salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran akan nasib pribadi dan keluarganya di masa depan. Barangkali inilah salah satu kenyataan nubuwah Rasul (ramalan) dalam sebuah haditsnya yang menyatakan, bahwa umat Islam akan banyak tapi tidak berdaya (seperti buih laut yang terombang-ambing) dan itu disebabkan oleh dua hal : takut mati dan cinta dunia. Wallahu’alam.

Oleh karenanya, penting bagi seorang aktivis dakwah untuk juga menyiapkan masa depannya dengan membuat rancangan ‘karir’ hidupnya dengan baik. Dengan itu, maka kemungkinan futur dari dakwah tidak akan terjadi. Disamping dia akan menjadi mendiri sehingga izzah (kemuliaan) dirinya terpelihara dihadapan umat. Bukan sebaliknya, menjadi orang yang mudah ditekan dan dipengaruhi hanya karena hidupnya tergantung pada orang lain.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh para pengemban dakwah dalam menyiapkan rencana karir hidupnya ? Berikut beberapa langkah yang mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi dan penambah semangat.

Miliki dan Tanamkan Visi Masa Depan

Visi merupakan pandangan ke depan untuk melihat dan merencanakan apa yang perlu dilakukan serta tujuan yang ingin dicapai yang dibangun diatas paradigma tertentu (aqidah Islam). Kejelasan visi akan membuat kita efektif dan efisien dalam menggunakan seluruh potensi dan energi yang dimiliki kepada tujuan yang fokus dan jelas. Misalnya, kita bisa mencanangkan bahwa visi saya adalah menjadi seorang expert dibidang komunikasi pemasaran syariah yang memiliki kontribusi dalam menyatukan umat Islam seluruh dunia

Buat Perencanaan

Perencanaan akan membantu mengarahkan apa yang harus kita lakukan, tujuan yang kita inginkan, dalam kurun waktu tertentu. Sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki bisa digunakan secara optimal meraih tujuan itu melalui tahapan-tahapan yang jelas.

Tingkatkan Kompetansi dan Keterampilan

Siapapun akan membutuhkan kita selama kita memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai. Semakin kuat dan spesifik kompetensi dan keterampilan yang kita miliki, semakin besar peluang untuk dicari orang. Oleh karenanya, pilih dan tentukan kompetensi dan keterampilan yang kita senangi atau paling kita kuasai. Terus belajar dan bergaul dengan komunitas yang mendukung. Hasilkan karya (agar bisa mengukur diri dan memberikan motivasi bagi kita). Kemudian tantang diri kita untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit. Dan akhirnya, buatlah perbedaan/ ke-khasan (diferensiasi).

Lakukan sinergi

Esensi dari sinergi menurut Steven Covey (The 7 habits) adalah kemampuan menghargai perbedaan (bukan dalam hal aqidah tentunya)-menghormatinya, membangun atas dasar kekuatan dan menutup kelemahan.

Konsistensi dan Bersabar

Salah satu penyebab kegagalan yang terjadi dalam kehidupan kita adalah kurangnya konsistensi dan bersabar. Konsistensi merupakan kekuatan untuk selalu fokus pada tujuan dan mengusahakannya. Sedang kesabaran merupakan penyeimbang atas semua ‘ambisi’ hidup kita agar bisa melalui proses kehidupan step by step hingga selesai.

Seperti yang sering dikutip oleh Jamil Azzaini dalam setiap trainingnya, ‘Pelaut yang handal tidak akan pernah lahir dari lautan yang tenang’.

Semoga bermanfaat, dan always keep on dakwah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut