Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Sabtu, 18 Oktober 2008

Kader Ansor Blitar diduga dibunuh FPI

Blitar (GP-Ansor) : Diduga kader Ansor Blitar yang sedang membagikan zakat terbunuh oleh aksi sebuah ormas. Maka sekitar seribuan kader GP Ansor Kabupaten Blitar mendatangi dan mendesak Kapolres Blitar untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.

Massa menuntut polres setempat mengusut kematian Giyanto (27) warga Desa Rejoso, Binangun, Blitar. Dia diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan kelompok takbir keliling dari Front Pembela Islam (FPI) Cabang Blitar.

"Hari ini kami turun ke jalan menolak setiap aksi kekerasan hingga menyebabkan kematian yang diduga dilakukan kelompok dari FPI," ujar korlap aksi, Imron Rosadi, gabungan Ansor, Banser dan Pagar Nusa kepada wartawan, kemarin (13/10).

Dia menegaskan, pihaknya mendesak kepada aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan secara tuntas terhadap siapa pun, kelompok manapun yang terbukti melakukan tindak pidana kekerasan. Termasuk penganiayaan yang menyebabkan kematian pemuda Rejoso pada malam takbiran itu.

"Selain itu, kami juga akan meminta Pemkab Blitar untuk menerbitkan surat keputusan bersama (SKB) tentang pelarangan semua kegiatan penggunaan simbol kekerasan baik secara kelembagaan maupun perseorangan atas nama agama Islam," kata dia.

Dalam aksinya tersebut, para pendemo meneriakkan yel-yel anti FPI, "Di Blitar gerakan FPI harus diberangus. Jika tidak kami dari Ansor dan Banser siap menghadapinya," teriak salah satu pengunjuk rasa, Ahmad Amin saat melakukan orasi.

Selain itu massa juga membawa atribut dan bendera Ansor, Banser, Pagar Nusa serta mengusung berbagai spanduk yang bertuliskan nada protes. Diantaranya, "Usut Tuntas Pembunuhan Rejoso", "Tolak Kekerasan Atas Nama Islam"."Larang Organisasi-Organisasi Liar yang Menimbulkan Keresahan Warga".

Massa ditemui langsung Kapolres AKBP Putu Jayan J P dan Muspida Kabupaten Blitar. Kepada massa, Putu menyatakan sudah memproses dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian di Rejoso dan sudah menetapkan empat tersangka. "Kita tetap akan memproses kasus ini hingga tuntas," jelasnya.

Sebelumnya, Giyanto (27) remaja asal Desa Rejoso, Binangun, usai membagikan zakat fitrah mengajak dua rekannya Luky dan Wahyu menggemakan takbir di musala desa setempat.

Saat bersamaan, melintas rombongan takbir keliling yang diduga dari FPI Blitar mengendarai mobil terbuka dan kendaraan bermotor. Tiba-tiba tanpa alasan jelas, sebagian orang dalam rombongan itu turun dari mobil dan memukuli ketiga remaja musala tersebut. Setelah dianiaya, Giyanto akhirnya meregang myawa.
Namun ditanya soal desakan pengunjuk rasa untuk memproses secara hukum FPI Blitar. Kapolres enggan menanggapi. "Kami tidak memproses siapa atau kelompok mana tetapi hanya mengusut penganiayaan yang menyebabkan kematian itu," tegasnya.

Setelah berunjuk rasa selama hampir dua jam, massa pun membubarkan diri dengan tertib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut