Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Minggu, 07 Agustus 2011

KIAT-KIAT MENULIS PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

SISTEMATIKA LAPORAN PTK

Bagian Awal:
  • halaman judul (wajib)
  • lembar pengesahan (wajib)
  • Abstrak/Ringkasan (bila perlu)
  • Kata pengantar (wajib)
  • Daftar isi (wajib)
  • Daftar tabel (bila perlu)
  • Daftar lampiran (wajib)

Bagian Inti:
BAB I: PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Kerangka Konseptual
  4. Hipotesis Tindakan
  5. Tujuan
  6. Manfaat

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

BAB III: METODE PENELITIAN
  1. Rancangan Penelitian
  2. Subjek Penelitian
  3. Instrumen Penelitian
  4. Teknik Pengumpulan Data
  5. Teknik Analisis Data
  6. Lain-lain (Jadwal Penelitian, personalia Penelitian)

BAB IV: HASIL PENELITIAN

BAB V: PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Saran
Bagian Penunjang:
  1. Daftar Pustaka
  2. Lampiran (Instrumen penelitian dan lain-lain yang dianggap perlu) Misalnya:
·         Silabus
·         RPP
·         Instrumen Tes (Soal)
·         Instrumen Non-tes (Pedoman Pengamatan, Pedoman Wawancara (untuk guru dan/atau siswa), Kuesioner, dll.)
·         Daftar nama dan nilai siswa
·         Surat Tugas Mengajar
·         Foto-foto kegiatan (pada saat pembelajaran berlangsung), dll.


A. Judul Penelitian
         Mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan, sedapat mungkin mengandung unsur variabel utama yang diteliti.
         Judul harus deklaratif, singkat, spesifik, jelas (8-15 kata) dan memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan.
         Pada judul harus tampak masalah yang akan diteliti dan tindakan untuk memecahkan masalah.
         Misalnya:
         “Penggunaan metode  SQ3R untuk Meningkatkan kualitas Pembelajaran Bhs Indonesia di SMP Negeri 1 Blitar”.

SQ3R  merupakan tindakan,
kualitas pembelajaran” merupakan masalah yang akan dipecahkan pada kasus tersebut.

(LATIHAN......)
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


B. Pendahuluan:
Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.

  1. Latar Belakang Masalah
  • Harapan . ( Kurikulum berkaitan dengan materi, jumlah jampel, SK, KD)
  • Fakta Lapangan (diambil dari hasil indentifikasi masalah)
  • Akar masalah (penyebab timbulnya masalah yang dapat dilakukan penelitian)
  • Alternatif jawaban dalam menyelesaikan masalah (pendekatan, metode, teknik, media, etc)
  • Konsep atau karakteristik dari alternatif jawaban tersebut
  • Reasoning dilakukan PTK.
  Contoh:
  • (harapan)
Statement Kurikulum ( berkaitan dengan materi, jumlah jampel, SD, KD)
Pengajaran Bahasa Indonesia  pada siswa kelas VII, semester 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi yang harus disampaikan ..............., dengan jumlah jam pelajaran ..............dengan  kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah....... dan dengan tujuan pembelajaran .................

  • Fakta Lapangan ( kenyataan)
diambil dari hasil indentifikasi masalah
Berdasarkan dokumen nilai bahasa Indonesia siswa kelas VII, semester 1 di SMP Negeri 1 Blitar menunjukan bahwa sebagian besar siswa belum tuntas menguasai materi yang diajarkan, bila diukur dengan syarat ketuntasan belajar secara individu mencapai 75%, dengan kata lain siswa belum memahami materi pelajaran  bahasa Indonesia dengan baik.
 Sesuai hasil angket tentang motivasi belajar yang  peneliti bagikan menunjukkan bahwa 20% bermotivasi belajar tinggi, 15% bermotivasi belajar sedang, dan sisanya sekitar 65% siswa bermotivasi belajar rendah, sedangkan sesuai hasil pengamatan peneliti ketika melakukan prelimenery study dan hasil diskusi peneliti dengan kolaborator menyimpulkan bahwa kualitas proses belajar siswa masih sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari aktivitas siswa sangat pasif, mereka hanya duduk den mendengarkan guru beceramah, interaksi guru-siswa tidak ada, yang ada guru terus mengajar dengan metode ceramahnya dan hanya sekali-sekali bertanya pada siswa dan terus memberikan test kepada siswa, interaksi antar siswa tidak terjadi karena siswa tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan temannya dengan kata lain siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran.

  • Akar masalah
(penyebab timbulnya masalah yang dapat dilakukan penelitian)

Walaupun sebagian sekolah telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang menggunakan paradigma pembelajaran konstruktivistik, tetapi pada prakteknya guru yang mengajar bahasa Indonesia di SMPN 1 Blitar, masih mengajar dengan metode ceramah dan ekspositori, dengan kata lain  pembelajaran masih dominan menggunakan metode yang konvensional, dimana guru hanya menjelaskan, memberi contoh dan mengevalusi, tanpa memberi kesempatan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran sehingga sebagian besar siswa masih pasif dan berpusat pada guru, teacher centred, Hal itu menunjukkan kualitas proses pembelajaran masih rendah.

  • Alternatif jawaban dalam menyelesaikan masalah
(pendekatan, metode, teknik, media, etc)

Dalam usaha untuk memperbaiki kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Blitar perlu diterapkan metode pembelajaran inovatif yaitu metode pembelajaran yang memberi peluang kepada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran dan untuk memberi peluang kepada siswa  mengaktualisasikan diri. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan hakekat pembelajaran inovatif  adalah model SQ3R. Model pembelajaran ini model pembelajaran berorientasi konstruktivistik sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaranbahasa Indonesia. Model pembelajaran tersebut perlu dioptimalkan agar terjadi pembelajaran bermakna sesuai dengan paradigma konstruktivistik. Konsep implementasi pembelajaran dengan SQ3R adalah mengajar suatu konsep/materi pokok dijabarkan dalam fase-fase yaitu melakukan Survey terhadap wacana (skimming dan scanning), membuat pertanyaan (Questioning) berdasarkan hasil survei, membaca cepat (Reading) sambil memperhatikan dan mencari kosa kata yang masih asing, membaca secara seksama (Review) sehingga siswa dapat memahami isi wacana, menghafal ulang kata-kata atau istilah-istilah yang dirasa sulit dipahami (melakukan Recalling)

  • Reasoning ( alasan) dilakukan PTK,
Dengan model pembelajaran  SQ3R seperti diuraiakan di atas, siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti akan mengembangkan suatu pemecahan masalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia  pada siswa kelas VII, semester 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Blitar. Penelitian ini akan memecahkan masalah tentang masih rendahnya kualitas proses dan hasil belajar Membaca Pemahaman pada siswa kelas VII, semester 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Blitar dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R  yang dapat dinyatakan dengan judul penelitian “Penggunaan Model SQ3R untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Blitar”.

(LATIHAN......)
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


C. Rumusan Masalah
         Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan problematis.
         Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan atau keefektifan tindakan yang diambil.

Contoh:
   Masalah yang akan dicari penyelesaiannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

 1.Bagaimanakah menerapkan model pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan kualitas proses belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Blitar dalam mempelajari Bahasa Indonesia ?
 2. Bagaimanakah menerapkan model pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Blitar dalam mempelajari Bahasa Indonesia ?




D. Pemecahan Masalah
Sebagaimana dipaparkan pada bagian pendahuluan, masalah pembelajaran bahasa Indonesia di SMPNegeri 1 Blitar mencakup: pembelajaran masih berpusat pada guru, partisipasi siswa dalam pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa masih rendah. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran yang  berpusat pada siswa (student centred).
Ada beberapa model yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut seperti inkuiri, belajar kooperatif, learning cycle, peta konsep, problem-based learning, SQ3R, dan lain-lain. Pada penelitian ini dipilih model pembelajaran SQ3R, karena (1) guru telah mengenal  model pembelajaran tersebut; 2) ......; 3).......4) .......... Hal tersebut juga didukung penelitian terdahulu:...........  Jelaskan proses pembelajaran model SQ3R.
Dengan kegiatan pembelajaran yang demikian pemahaman siswa terhadap materi ajar diharapkan menjadi lebih mantap karena................ Secara teknis langkah-langkah pembelajaran meliputi: (1) merancang rencana pembelajaran (RP) beriorientasi model SQ3R oleh  peneliti (guru dan peneliti), (2) melakukan pemodelan oleh peneliti dan diikuti oleh guru, (3) melakukan peer teaching dimana guru mencoba menerapkan model dihadapan  peneliti, dan (4) memperbaiki RP setelah peer teaching agar dapat diimplementasikan dengan baik, dan (5) menerapkan model di kelas yang dilanjutkan dengan evaluasi dan refleksi pada tiap akhir tatap muka.

     (LATIHAN......)
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

E. Difinisi Operasional
SQ3R ..... adalah sutu model pembelajaran yang berorientasi teori belajar konstruktivistik. Dalam memaparkan materi (konsep) siklus belajar mempunyai fase-fase yaitu  melalukansurvei (Surveying –skimming  and scanning); membuat pertanyaan (Questioning); membaca (Reading); membaca ulang (Reviewing); mengingat ulang (Recalling)

F. Lingkup Penelitian
Penelitian ini meliputi materi Bahasa Indonesia pokok bahasan Membaca Pemahaman Materi ini diajarkan di SMP kelas VII semester I. Kegiatan pembelajaran menggunakan model SQ3R

G. Hipotesis Tindakan
Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian. Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis tindakan disini tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Contoh:
    Jika  model pembelajaran SQ3R diterapkan dalam mengajar bahasa Indonesia maka prestasi membaca pemahaman akan meningkat

(LATIHAN......)
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

H. Tujuan Penelitian
Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan

Contoh:
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Meningkatkan kualitas proses belajar Bahasa Indonesia (materi pokok Membaca Pemahaman) siswa kelasVII SMP Negeri 1 Blitar dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R.
2. Meningkatkan kualitas hasil belajar Bahasa Indonesia (materi pokok Membaca Pemahaman) siswa kelasVII SMP Negeri 1 Blitar dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R.

(LATIHAN......)
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

I. Manfaat Hasil Penelitian
         Pada bagian ini penulis memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau manfaat hasil penelitian.
         Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, pengambil keputusan atau kebijakan dan sebagainya.

 CONTOH:
      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa:
1. Tersedianya perangkat pembelajaran......kelas.....semester .....yang meliputi: a) satuan acara pembelajaran (SAP), b) rencana pembelajaran (RP), c) lembar observasi proses belajar mengajar, dan d) alat evaluasi, yang berorientasi pada pembelajaran.

2. Merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar di SMA......... yang merupakan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau terjun ke masyarakat.

3. Melakukan suatu rintisan dalam rangka mengubah paradigma pembelajaran dari teacher centered (behaviorisme) ke students centered (konstruktivisme) di SMA, dan mengoptimalkan peran guru.......dalam mengimplementasikan pembelajaran berorientasi konstriuktivistik.

  Contoh lain:
Hasil penelitian yang akan dilakukan mempunyai kontribusi relatif besar bagi guru di sekolah, peneliti, dan sekolah .Kontribusi pada masingmasing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut.

    1. Bagi  Guru Bahasa Indonesia
Penerapan model pembelajran  SQ3R merupakan hal yang belum umum dilakukan oleh guru di sekolah. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung pada guru-guru Bahasa Indonesia yang terlibat sehingga memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan metode baru dalam pembelajaran. Penggunaan metode baru tersebut diharapkan dapat memecahkan masalah pembelajaran di sekolah sehingga prestasi belajar Bahasa Indonesia di sekolah menjadi lebih baik.

     2. Bagi  Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh pangalaman dan wawasan tentang penerapan model  SQ3R. Dari hasil pengamatan dan pengalaman langsung tersebut, peneliti dapat melakukan kajiankajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rancangan pengajaran  Bahasa Indonesia berbasis konstruktivistik yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah.

    3. Bagi Sekolah
Hasil implementasi model pembelajaran SQ3R disekolah juga dapat digunakan sebagai refleksi dan masukan pada revisi kurikulum, serta memberi masukan bagi guru lain yang mengajar Bahasa Indonesia  untuk menggunakan model  SQ3R dikelas yang lain.

J.  Tinjauan Pustaka
1. Teori yang Terkait dengan  SQ3R
2. Teori yang terkait dengan Membaca Pemahaman
3. Skenario Pembelajaran berbasiskan Model SQ3R
4. Penelitian terdahulu yang Terkait

K. Metode Penelitian/ Prosedur Penelitian
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci: (1) setting atau lokasi penelitian, (2) subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator atau partisipan (3) alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data, (4) langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, (5) kriteria atau rambu-rambu evaluasi dan refleksi.


L. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan dan penyusunan laporan. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.

M. Personalia
Tim peneliti yang melaksanakan penelitian ini di lapangan harus tercantum kecuali dilaksanakan sendiri.

N. Rencana Biaya Penelitian
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak perlu dilengkapi.

O. Lampiran-Lampiran
Daftar Pustaka, gunakan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul,

P. Daftar Pustaka
Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Umum

Depdiknas. 2007. Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Pengembangan Inovasi pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan

Rifai, Saiful. Dkk. 2009. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui PTK dan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Muhamadyah Malang.

Wallance,Michael J. Action Research for Language Teachers. New York: Cambridge University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut