Walau kami orang Pinggiran Tapi Pengetahuan Kami Mendunia

Minggu, 07 Agustus 2011

Manajemen Pendidikan Kejuruan

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Sedangkan manusia/guru adalah orang yang berfungsi untuk membantu atau mendukung berlangsungnya interaksi/program pembelajaran.
Karir berkelanjutan dalam berproses sebagai pendidik adalah:
1.    Menjadi guru. Modal awal untuk menciptakan keterikatan antara pendidik dengan peserta didik.
2.    Manajemen Pendidikan Kejuruan. Keberlanjutan proses untuk menciptakan pembelajaran yang dinamis, sistematis, efektif dan efisien.
Untuk mencapai karir tersebut, maka dalam diri seorang guru harus ditumbuhkan jiwa kepemimpinan karena secara otomatis seorang guru/pendidik akan menjadi pedoman  dalam segala aktivitas yang diberikan kepada peserta didik di lembaga sekolah.
Manajemen diartikan sebagai suatu keadaan yang terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi; sedangkan manajemen pendidikan merupakan manajemen pada sebuah organisasi pendidikan yang terletak pada karakteristik tujuan, berimplikasi pada proses dan sumber daya yang dibutuhkan.
Berbicara manajemen, berarti membahas:
1.    Tujuan: apa yang ingin dicapai/diraih oleh organisasiterukur/tdk terukur, organisasional/individual.
2.    Proses/Fungsi: planning, organizing, leading, controlling.
3.    Sumber daya: manusia, sarana dan prasarana, uang, teknologi, informasi, dan material.
(Ketiga pokok penting tersebut terintregasi dalam organisasi).
Pendidikan kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, berarti pula mempersiapkan mereka agar dapat memperoleh kehidupan yang layak melalui pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing serta norma-norma yang berlaku.
Empat (4) fungsi manajemen:
1.    Planing. Suatu kegiatan membuat tujuan pendidikan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.    Organizing. Suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki lembaga pendidikan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan pendidikan.
3.    Leading. Suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4.    Controlling. Suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Standar Pengelolaan satuan pendidikan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan strategi untuk mencapai sekolah efektif, dimaksudkan dengan model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengembilan keputusan partisipatif secara langsung oleh warga sekolah (guru, siswa kepala sekolah, staf administrasi, orangtua siswa dan masyarakat.
Tujuan umum MBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Tujuan khusus MBS untuk meningkatkan:a) Kinerja sekolah (mutu, relevansi, efisiensi, efektivitas, inovasi, dan produktivitas sekolah) melalui kemandirian dan inisiatif sekolah, b) Transformasi proses belajar mengajar secara optimal, c) Peningkatkan motivasi kepala sekolah untuk lebih bertanggung jawab terhadap mutu peserta didik, e) Tanggung jawab sekolah kepada stakeholders, f) Tanggung jawab baru bagi pelaku MBS, g) Kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, h) Kompetensi sehat antar sekolah, i) Efisiensi dan efektivitas sekolah, j) Usaha mendesentralisasi manajemen pendidikan, dan k) Pemberdayaan sarana dan prasarana sekolah yang ada sesuai kebutuhan peserta didik.
Karakteristik MBS didasarkan atas input, proses, dan output.
1.    Output yang Diharapkan. Output pendidikan adalah kinerja (prestasi) sekolah.
2.    Proses Pendidikan. Proses ialah berubahnya sesuatu (input) menjadi sesuatu yang lain (output).
3.    Input Pendidikan. Input adalah sesuatu yang harus tersedia untuk berlangsungnya proses.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan MBS adalah sebagai berikut:
1.    Pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak yang terkait.
2.    Sekolah adalah unit terpenting bagi pendidikan yang efektif.
3.    Segala keputusan sekolah dibuat oleh pihak-pihak yang benar-benar mengerti tentang sekolah termasuk seluruh warganya.
4.    Guru-guru harus membantu dalam pembuatan keputusan program pendidikan dan kurikulum.
5.    Sekolah memiliki kemandiria dalam membuat keputusan pengalokasian dana, dan
6.    Perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholder.
Kesadaran dalam memimpin untuk memperbaiki kinerja sekolah adalah tanggung jawab seluruh warga sekolah. Jadi tata kelola sekolah sangat berperan penting dalam keberhasilan pembelajaran.

Refleksi:
Rangkuman/ringkasan materi dari kompetensi yang telah dipelajari mulai dari pertemuan 1 sampai ke 7 merupakan satu pengetahuan baru bagi saya. Maka dari itu dari pengetahuan yang telah saya dapat, saya perlu mengkaji lebih dalam lagi tentang materi yang telah saya dapat. Karena pada kenyataannya, dari materi yang dosen sampaikan selama ini sangat membantu dalam hal memanajemen proses pembelajaran dan memanajemen suatu organisasi. Saya merasa masih kurang banyak dalam menggali ilmu agar paham tentang materi tersebut, namun materi-materi pokok yang telah diberikan dosen dapat menjadi acuan untuk bisa saya kembangkan dan saya aplikasikan. Dalam pencarian literatur sebenarnya untuk menemukan tentang materi manajemen pendidikan kejuruan sangatlah banyak, namun dalam pemilihan literatur mana yang akan dipilih itu tergantung dari masing-masing personalnya.
Dengan siapnya tugas ini, maka telah memberikan saya satu pengetahuan baru mengenai mata kuliah Manajemen Pendidikan Kejuruan ini. Mata kuliah tersebut telah mejadikan saya seorang yang teliti dan mempunyai sikap dalam memanajemen pembelajaran dan memanajemen organisasi yang dalam hal ini mempunyai tujuan dan prinsip masing-masing. Sikap ingin memperbaiki dan mengaplikasikan materi juga dapat diterapkan di luar sekolah. Di lingkup sekolah terutama SMK, pelaksanaannya yaitu berupa sikap dan manajemen sekolah untuk merubah pola pikir warganya dan senantiasa membangun komitmen bersama dengan seluruh warga sekolah dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diharapkan. Pengetahuan ini akan saya terapkan kepada pelajar sekolah apabila saya lulus sekolah nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut